BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha
mempersiapkan diri untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Pemilihan karir melalui suatu rangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis,
sehingga setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala potensi,
bakat/minat, kecerdasan maupun harapan yang akan dicapainya. Hal ini perlu
dilakukan agar karir yang akan dipilih untuk digeluti tidak akan menimbulkan
penyesalan dan kesulitan di kemudian hari.
Seseorang mencari karir yang dapat memberinya kesempatan untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuannya
serta mengekspresikan sikap dan nilai hidupnya. Seseorang akan merasa cocok
dengan pilihan karirnya jika pilihan tersebut dapat memenuhi apa yang dia
inginkan dengan minat serta kemampuan yang dimilikinya.
Dalam konteks profesi di bidang bisnis, bersama-sama dengan bidang profesional lainnya, auditor mempunyai peran
yang signifikan.
Menurut
Boynton, dkk (2002:4) :
“Sebagai
lapangan pekerjaan, auditing menawarkan peluang untuk suatu karir yang
menantang dan dihargai dalam bidang akuntansi publik, industri, dan
pemerintahan.”
Selain memiliki peran yang signifikan di bidang bisnis, profesi auditor
memiliki persepsi negatif yang berkaitan dengan lingkungan pekerjaannya. Kantor
akuntan publik sebagai lingkungan dari pekerjaan auditor, telah lama dikenal
memiliki tingkat turn over staf yang
tinggi. Keadaan tersebut umumnya terjadi pada staf yang baru masuk, sangat
tidak umum bagi suatu perusahaan kehilangan sebagian pegawai barunya pada akhir
tahun kedua pegawai tersebut bekerja (Agustiningsih, 2005).
Dalam penelitian Rhode, dkk (1977) penyebab turn over staf dalam profesi auditor yaitu, konflik antara
pekerjaan dan kehidupan keluarga, terlalu banyak waktu yang tersita untuk
pekerjaan, ketidakmampuan individu yang bersangkutan untuk menggunakan bakat
dan kemampuannya.
Dalam penelitian Carcello, dkk (1991) mengindikasikan empat karateristik
profesi auditor yang dapat menimbulkan kurangnya minat mahasiswa akuntansi
untuk memilih karir sebagai auditor atau menyebabkan mereka yang sudah memilih
auditor sebagai karir menjadi tidak puas yaitu, overtime, deadlines/budgets
yang tidak realistis, stres/tekanan pekerjaan, serta politik perusahaan.
Accounting Education Change Commission Amerika Serikat (1993) menyatakan
bahwa banyak lulusan akuntansi yang baru bekerja dalam profesi auditor
menghadapi masalah tentang waktu kerja yang tidak dapat diantisipasi, deadline,
anggaran, stres kerja dan balas jasa kurang dari yang diharapkan. Hal ini
menyebabkan minat mereka untuk berkarir dalam profesi auditor berkurang.
Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat
mengurangi minat mahasiswa untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan
pilihan karirnya pada profesi yang lain. Dengan demikian, hal ini berarti
profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas dan
nantinya akan menjadi penerus seniornya.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian
Agustiningsih (2005). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi
dan sampel penelitian. Penelitian sebelumnya dilakukan pada mahasiswa S-1
akuntansi Universitas Padjajaran dengan sampel mahasiswa akuntansi yang telah
mengambil mata kuliah auditing dan
EDP audit tahun akademik 2005-2006. Menurut
Agustiningsih (2005) lingkungan kerja auditor diindikasikan oleh tiga dimensi
yang dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi
publik (auditing) yaitu job duties and responsibilitie; advancement
training and supervision; personal concerns. Agustiningsih (2005) menyimpulkan
bahwa persepsi mahasiswa mengenai lingkungan kerja auditor mempunyai pengaruh
positif dan sangat kuat terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
auditor.
Handayani (2005) meneliti pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi mengenai
lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor dengan
menggunakan sampel mahasiswa akuntansi Univesitas Widyatama Bandung. Menurut
Handayani (2005) lingkungan kerja auditor diindikasikan oleh tiga dimensi yang
dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi publik
(auditing) yaitu job duties and responsibilitie; advancement training and supervision;
personal concerns. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa memiliki
persepsi yang positif terhadap lingkungan kerja auditor dan mereka cenderung
memilih auditor sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti.
Dengan adanya fenomena di atas, maka sangatlah menarik untuk mengetahui
bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor dan
bagaimana pilihan karirnya sebagai auditor kepada mahasiswa akuntansi di
Universitas Negeri Medan ,
yang hasilnya dapat dijadikan sebagai perbandingan dengan penelitian terdahulu.
Dari beberapa uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai “Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor” (Studi Empiris Pada Mahasiswa
Akuntansi Pada Perguruan Tinggi Di Medan ).
Selengkapnya...
Download
Download
0 komentar:
Post a Comment