INFORMASI PENTING

Saturday, February 8, 2014

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA AUDITOR TERHADAP PILIHAN KARIRNYA SEBAGAI AUDITOR


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan diri untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan. Pemilihan karir melalui suatu  rangkaian  proses kegiatan yang terarah dan sistematis, sehingga setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun harapan yang akan dicapainya. Hal ini perlu dilakukan agar karir yang akan dipilih untuk digeluti tidak akan menimbulkan penyesalan dan kesulitan di kemudian hari.
Seseorang mencari karir yang dapat memberinya kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan  kemampuannya serta mengekspresikan sikap dan nilai hidupnya. Seseorang akan merasa cocok dengan pilihan karirnya jika pilihan tersebut dapat memenuhi apa yang dia inginkan dengan minat serta kemampuan yang dimilikinya.
Ada berbagai macam alternatif atau pilihan profesi dalam bidang akuntansi, salah satunya auditor. Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan jasa audit atau pemeriksaan keuangan. Dalam melaksanakan audit, auditor mereview laporan keuangan historis klien dan memberikan pendapat profesional mengenai kewajaran penyajian laporan tersebut.
Dalam konteks profesi di bidang bisnis, bersama-sama dengan bidang  profesional lainnya, auditor mempunyai peran yang signifikan.
Menurut Boynton, dkk (2002:4) :
“Sebagai lapangan pekerjaan, auditing menawarkan peluang untuk suatu karir yang menantang dan dihargai dalam bidang akuntansi publik, industri, dan pemerintahan.”

Selain memiliki peran yang signifikan di bidang bisnis, profesi auditor memiliki persepsi negatif yang berkaitan dengan lingkungan pekerjaannya. Kantor akuntan publik sebagai lingkungan dari pekerjaan auditor, telah lama dikenal memiliki tingkat turn over staf yang tinggi. Keadaan tersebut umumnya terjadi pada staf yang baru masuk, sangat tidak umum bagi suatu perusahaan kehilangan sebagian pegawai barunya pada akhir tahun kedua pegawai tersebut bekerja (Agustiningsih, 2005).
Dalam penelitian Rhode, dkk (1977) penyebab turn over staf dalam profesi auditor yaitu, konflik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, terlalu banyak waktu yang tersita untuk pekerjaan, ketidakmampuan individu yang bersangkutan untuk menggunakan bakat dan kemampuannya.
Dalam penelitian Carcello, dkk (1991) mengindikasikan empat karateristik profesi auditor yang dapat menimbulkan kurangnya minat mahasiswa akuntansi untuk memilih karir sebagai auditor atau menyebabkan mereka yang sudah memilih auditor sebagai karir menjadi tidak puas yaitu, overtime, deadlines/budgets yang tidak realistis, stres/tekanan pekerjaan, serta politik perusahaan.
Accounting Education Change Commission Amerika Serikat (1993) menyatakan bahwa banyak lulusan akuntansi yang baru bekerja dalam profesi auditor menghadapi masalah tentang waktu kerja yang tidak dapat diantisipasi, deadline, anggaran, stres kerja dan balas jasa kurang dari yang diharapkan. Hal ini menyebabkan minat mereka untuk berkarir dalam profesi auditor berkurang.
Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mahasiswa untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya pada profesi yang lain. Dengan demikian, hal ini berarti profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas dan nantinya akan menjadi penerus seniornya.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Agustiningsih (2005). Perbedaan penelitian  ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi dan sampel penelitian. Penelitian sebelumnya dilakukan pada mahasiswa S-1 akuntansi Universitas Padjajaran dengan sampel mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah auditing dan EDP audit tahun akademik 2005-2006.  Menurut Agustiningsih (2005) lingkungan kerja auditor diindikasikan oleh tiga dimensi yang dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi publik (auditing) yaitu job duties and responsibilitie; advancement training and supervision; personal concerns. Agustiningsih (2005) menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa mengenai lingkungan kerja auditor mempunyai pengaruh positif dan sangat kuat terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor.
Handayani (2005) meneliti pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karirnya sebagai auditor dengan menggunakan sampel mahasiswa akuntansi Univesitas Widyatama Bandung. Menurut Handayani (2005) lingkungan kerja auditor diindikasikan oleh tiga dimensi yang dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi publik (auditing) yaitu job duties and responsibilitie; advancement training and supervision; personal concerns. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang positif terhadap lingkungan kerja auditor dan mereka cenderung memilih auditor sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti.
Dengan adanya fenomena di atas, maka sangatlah menarik untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor dan bagaimana pilihan karirnya sebagai auditor kepada mahasiswa akuntansi di Universitas Negeri Medan, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai perbandingan dengan penelitian terdahulu.

Dari beberapa uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Pada Perguruan Tinggi Di Medan).

Selengkapnya...
Download


0 komentar:

Post a Comment