PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sistem informasi berbasis komputer yang efektif dan efesien
adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua organisasi baik badan
institusi pemerintah/swasta, pendidikan dan perusahaan. Saat ini manajemen
perusahaan memandang peranan sistem informasi sebagai kemampuan bagi perusahaan
untuk memperoleh keunggullan kompetitif. Sistem informasi mampu mengubah cara perusahaaan
dalam bersaing (Alter 1996 dalam Pontoh 1997). Salah satu tujuan utama
penelitian-penelitian dibidang sistem informasi adalah untuk membantu tingkat
pemakai akhir (Individu) dan organisasi
agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secar efektif (Staples &
Seddon, 2004 dalam Sunarta dan Astuti 2005).
Sistem
informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi dan mendukung
pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Laudon, 2000; dalam
Radityo dan julaika, 2007). Goodhue (1995; dalam Jumaili, 2005) mengemukakan
bahwa sistem informasi merupakan alat yang digunakan oleh individu untuk
membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Kecocokan tugas dengan sistem
tersebut dapat berhubungan dengan pencarian data yang berkaitan dengan
kemudahan dalam menemukan data yang dibutuhkan sistem, otoritas dalam mengakses
data, ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas, kemudahan dalam mengoperasikan
sistem.
Perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasi membutuhkan sistem informasi yang efesien
dan efektif. Apalagi bila perusahaan
tersebut sudah menggunakan sistem informasi dalam menjalankan kegiatan
operasinya, pengolahan data sistem informasi ini sangat berperan untuk
memudahkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan serta mencapai tujuan yang
direncanakan perusahaan.
Pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan kecil dan
menengah banyak menghadapi permasalahan, antara lain dalam bidang pemasaran,
keuangan dan manajemen (Dodge dan Jhon, 1990, dan Allan, 1999; Barbara, et.al,
2000 dalam Syofian, 2006). Hal ini disebabkan perusahaan tidak memiliki
informasi yang baik dari dalam usaha maupun dari luar usaha, misalnya kondisi
pasar produk. Kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam
perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan aktivitas
teknis akuntansi (Theng dan Jasmine, 1996; Haron dan Bala, 1994 dalam Syofian,
2006).
Beberapa
penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, menunjukkan bahwa praktek
akuntansi perusahaan kecil di Indonesia belum berjalan dengan baik (antara lain
Prakarsa, 1990; Kesuma, 1990; Suhairi, 2000; Philip, 1997 dalam syofian, 2006)
mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktek akuntansi pada perusahaan kecil.
Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor
pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan (Williams et.al, 1989; Knutson dan Hendry, 1985;
Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et.al, 1983; Kelly, 1982 dalam
Syofian, 2006)
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls, (1989) menemukan
variabel-variabel yang signifikan berpengaruh adalah ukuran bisnis (besar
perusahaan, masa waktu manajemen memimpin bisnis, sektor industri dan
pendidikan manajer dan pemilik). Sementara penelitian Murniati (2002) menemukan
karakteristik pemilik atau manajer dan karakteristik perusahaan berpengaruh
secara signifikan terhadap penyiapan informasi akuntansi pada usaha kecil dan
menengah.
Pengujian perbedaan
tingkat kinerja SIA antara perusahaan yang memiliki dengan yang tidak memiliki
Pendidikan dan Pelatihan Pengguna, Komite Pengendali SI, dan Lokasi Departemen
SI, menunjukkan terdapat hubungan terbalik dimana kinerja SIA lebih tinggi
dalam organisasi unit bisnis yang tidak mempunyai komite pengendali
dibandingkan dengan organisasi atau unit bisnis yang mempunyai komite
pengendali SI.
Hasil-hasil lainnya tidak signifikan,
artinya tidak ada perbedaan signifikan dalam kepuasan pengguna dan penggunaan
sistem antara perusahaan yang mempunyai dan tidak mempunyai program pendidikan
dan pelatihan pengguna, dan departemen SI yang independen. Hasil-hasil ini
konsisten dengan studi oleh DeLone (1988) dan Choe (1996), akan tetapi tidak
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nelson & Cheney (1987) dan
Sanders & Courtney (1985) sebagaimana diuraikan dalam Soegiharto (2001).
Berdasarkan pemaparan tersebut diperoleh gambaran bahwa pada penelitian
Soegiharto (2001) didapati hasil-hasil yang mendukung maupun berlawanan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, atau dengan kata lain terdapat hubungan
antara faktor-faktor pengaruh dengan keberhasilan implementasi dan kinerja SIA,
akan tetapi pada beberapa hasil tidak dapat dikonklusikan dan terdapat hasil
yang kontradiktif.
Berdasarkan beberapa penelitian yang
telah dilakukan diatas, maka diajukanlah penelitian ini yang bertujuan
menganalis “Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi yang berbasis komputer
pada perusahaan kecil di kota Medan“ untuk berbagai ukuran dan berbagai
kebutuhan dalam pengambilan keputusan, serta memberikan bukti empiris dalam
penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan kecil.
0 komentar:
Post a Comment