INFORMASI PENTING

Monday, February 10, 2014

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KECIL DI KOTA MEDAN



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Sistem informasi berbasis komputer yang efektif dan efesien adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua organisasi baik badan institusi pemerintah/swasta, pendidikan dan perusahaan. Saat ini manajemen perusahaan memandang peranan sistem informasi sebagai kemampuan bagi perusahaan untuk memperoleh keunggullan kompetitif. Sistem informasi mampu mengubah cara perusahaaan dalam bersaing (Alter 1996 dalam Pontoh 1997). Salah satu tujuan utama penelitian-penelitian dibidang sistem informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir (Individu) dan organisasi  agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secar efektif (Staples & Seddon, 2004 dalam Sunarta dan Astuti 2005).
            Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi dan mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Laudon, 2000; dalam Radityo dan julaika, 2007). Goodhue (1995; dalam Jumaili, 2005) mengemukakan bahwa sistem informasi merupakan alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Kecocokan tugas dengan sistem tersebut dapat berhubungan dengan pencarian data yang berkaitan dengan kemudahan dalam menemukan data yang dibutuhkan sistem, otoritas dalam mengakses data, ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas, kemudahan dalam mengoperasikan sistem.
            Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasi membutuhkan sistem informasi yang efesien dan efektif. Apalagi bila perusahaan  tersebut sudah menggunakan sistem informasi dalam menjalankan kegiatan operasinya, pengolahan data sistem informasi ini sangat berperan untuk memudahkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan serta mencapai tujuan yang direncanakan perusahaan.  
            Pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan kecil dan menengah banyak menghadapi permasalahan, antara lain dalam bidang pemasaran, keuangan dan manajemen (Dodge dan Jhon, 1990, dan Allan, 1999; Barbara, et.al, 2000 dalam Syofian, 2006). Hal ini disebabkan perusahaan tidak memiliki informasi yang baik dari dalam usaha maupun dari luar usaha, misalnya kondisi pasar produk. Kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan aktivitas teknis akuntansi (Theng dan Jasmine, 1996; Haron dan Bala, 1994 dalam Syofian, 2006).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, menunjukkan bahwa praktek akuntansi perusahaan kecil di Indonesia belum berjalan dengan baik (antara lain Prakarsa, 1990; Kesuma, 1990; Suhairi, 2000; Philip, 1997 dalam syofian, 2006) mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktek akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan (Williams et.al, 1989; Knutson dan Hendry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et.al, 1983; Kelly, 1982 dalam Syofian, 2006)
            Hasil penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls, (1989) menemukan variabel-variabel yang signifikan berpengaruh adalah ukuran bisnis (besar perusahaan, masa waktu manajemen memimpin bisnis, sektor industri dan pendidikan manajer dan pemilik). Sementara penelitian Murniati (2002) menemukan karakteristik pemilik atau manajer dan karakteristik perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap penyiapan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah.
            Pengujian perbedaan tingkat kinerja SIA antara perusahaan yang memiliki dengan yang tidak memiliki Pendidikan dan Pelatihan Pengguna, Komite Pengendali SI, dan Lokasi Departemen SI, menunjukkan terdapat hubungan terbalik dimana kinerja SIA lebih tinggi dalam organisasi unit bisnis yang tidak mempunyai komite pengendali dibandingkan dengan organisasi atau unit bisnis yang mempunyai komite pengendali SI.
Hasil-hasil lainnya tidak signifikan, artinya tidak ada perbedaan signifikan dalam kepuasan pengguna dan penggunaan sistem antara perusahaan yang mempunyai dan tidak mempunyai program pendidikan dan pelatihan pengguna, dan departemen SI yang independen. Hasil-hasil ini konsisten dengan studi oleh DeLone (1988) dan Choe (1996), akan tetapi tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nelson & Cheney (1987) dan Sanders & Courtney (1985) sebagaimana diuraikan dalam Soegiharto (2001). Berdasarkan pemaparan tersebut diperoleh gambaran bahwa pada penelitian Soegiharto (2001) didapati hasil-hasil yang mendukung maupun berlawanan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, atau dengan kata lain terdapat hubungan antara faktor-faktor pengaruh dengan keberhasilan implementasi dan kinerja SIA, akan tetapi pada beberapa hasil tidak dapat dikonklusikan dan terdapat hasil yang kontradiktif. 

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan diatas, maka diajukanlah penelitian ini yang bertujuan menganalis “Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi yang berbasis komputer pada perusahaan kecil di kota Medan“ untuk berbagai ukuran dan berbagai kebutuhan dalam pengambilan keputusan, serta memberikan bukti empiris dalam penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan kecil.

Selengkapnya...


0 komentar:

Post a Comment