k
TINGKAT
MOTIVASI IBU DALAM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
SUNTIK DI BPS HJ. _________ DESA __________________KECAMATAN
_______________KABUPATEN ___________TAHUN
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak Pelita V (1989 - 1994) Program Keluarga Berencana (KB) adalah
gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu dan Sumber Daya
Manusia Indonesia. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman (harnawatiaj,2008).
Program
Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk, melalui usaha untuk penurunan
tingkat kelahiran penduduk dengan peningkatan jumlah dan kelestarian akseptor
dan usaha untuk membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan
harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta menurunnya
kematian ibu karena kehamilan dan persalinan (Hartanto, 2002).
Kelurga Berencana bertujuan merencanakan waktu yang tepat untuk hamil,
mengatur jarak kehamilan, dan menentukan jumlah anak. Dengan demikian,
diharapkan tidak ada lagi kehamilan yang tidak diinginkan sehingga angka
aborsi akan berkurang. Sehingga tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, “4
terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan terlalu
banyak anak (Depkes, 2005).
Di indonesia mengurangi
angka fertilitas berbagai upaya di lakukan seperti para ibu mengikuti program KB, dapat dilihat dari data BKKN mencapai 89% para akseptor
mengikuti program KB dan itu dikarenakan
adanya motivasi dari dalam diri individu (intristik) dan motivasi dari keluarga
dan rekan (ekstrintik) (Artie, 2009).
Kontrasepsi hormonal
jenis KB suntikan di indonesia semakin banyak di pakai karena kerja nya yang
efektif. Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana.
Kontrasepsi suntik sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila
dilakukan secara rutin dan teratur setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan
jenis suntikan KB yang diberikan), bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan
dapat segera terjadi, aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu, setelah
melahirkan, dan membantu mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar
rahim (Wordpres, 2008).
Keunggulan utama KB suntik adalah kesederhanaan cara pemberian serta
durasi kerja yang lama. Jadwal penyuntikan setiap 3 bulan tampaknya cocok bagi
banyak wanita, sedangkan interval yang lebih singkat kurang begitu disukai. Adapun yang satu banyak juga yang
di minati oleh para akseptor (Glasier
dan Gebbie Ailsa, 2006).
Adapun pengguna kontrasepsi oleh peserta Keluarga Berencana baru di NAD selama tahun 2009, sangat didominasi oleh
suntikan 50,36%, pil
40,90 %, IUD 2,67 %, MOW 0,22%, Implan 4,30%, Kondom 1,37 % dan MOP 0,03% (profil NAD, 2009).
Kemuning Kabupaten Lampung Utara, hasil prasurvey yang dilakukan di
Puskesmas Lampung Utara, jumlah akseptor KB baru periode Januari 2003 sampai
Januari 2004 kontrasepsi suntik sejumlah 193 orang (65,64 prosen) dan
kontrasepsi pil sejumlah 51 orang (17,34 prosen). Dan ada 47 akseptor yang
berganti cara dari kontrasepsi pil menjadi kontrasepsi suntik (Fatmawati, 2004)
Jumlah penduduk kecamatan <<KECAMATAN>> tahun
2010 sebanyak 28.727 jiwa, ibu termotivasi menggunakan kontrasepsi suntik di
sebabkan oleh tinggi nya keberhasilan kontrasepsi suntik tersebut, akseptor untuk
mendapatkan pelayanan kontrasepsi, jumlah kunjungan akseptor KB di BPS. Hj <<NAMA>>
bulan januari-april tahun 2010 berjumlah 339 orang, dan jumlah kunjungan
akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi KB suntik sebanyak 270 orang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka
diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Tingkat Motivasi Ibu Dalam Menggunakan Kontrasepsi Suntik di BPS Hj. <<NAMA>> Desa <<DESA>> Kecamatan
<<KECAMATAN>> Kabupaten <<KABUPATEN>> Tahun 2010”.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat motivasi ibu dalam menggunakan kontrasepsi
suntik untuk mengurangi angka kelahiran di
BPS Hj. <<NAMA>>
Desa <<DESA>> Kecamatan <<KECAMATAN>> Kabupaten
<<KABUPATEN>> Tahun 2010.
a. Tujuan umum
penelitian ini yaitu “Tingkat Motivasi Ibu Dalam Menggunakan
Kontrasepsi Suntik di BPS Hj. <<NAMA>> Desa <<DESA>> Kecamatan
<<KECAMATAN>>
Kabupaten <<KABUPATEN>> Tahun 2010”.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat motivasi
intrinsik yang dimiliki ibu dalam menggunakan kontrasepsi suntik
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi
ektrinsik yang dimiliki ibu dalam menggunakan kontrasepsi suntik
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi peneliti : untuk meningkatkan dan menambah
pengetahuan serta pengalaman agar lebih memahami dan mengerti motivasi untuk
mengikuti program KB kedepan.
2.
Bagi Tenaga Kesehatan : untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para ibu yang
berhubungan dengan kontrasepsi
3.
Bagi Instusi Pendidikan : Sebagai masukan untuk
memperluas wawasan mahasiswa dan menambah sumber referensi di perpustakaan.
4.
Bagi
Responden : Agar dapat menambah motivasi atau dukungan untuk menggunakan KB
Suntik.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
0 komentar:
Post a Comment