INFORMASI PENTING

Monday, February 3, 2014

TINGKAT MOTIVASI IBU DALAM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK


k

Judul Penelitian

TINGKAT MOTIVASI IBU DALAM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
SUNTIK  DI BPS HJ. _________ DESA __________________KECAMATAN _______________KABUPATEN ___________TAHUN 2010



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sejak Pelita V (1989 - 1994) Program Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman (harnawatiaj,2008).
Program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk, melalui usaha untuk penurunan tingkat kelahiran penduduk dengan peningkatan jumlah dan kelestarian akseptor dan usaha untuk membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta menurunnya kematian ibu karena kehamilan dan persalinan (Hartanto, 2002).
Kelurga Berencana bertujuan merencanakan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak kehamil­an, dan menentukan jumlah anak. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi ke­ha­milan yang tidak diinginkan sehingga ang­ka aborsi akan berkurang. Sehingga tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, “4 terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan terlalu banyak anak (Depkes, 2005).
Di indonesia mengurangi angka fertilitas berbagai upaya di lakukan seperti para ibu mengikuti program  KB, dapat dilihat  dari data BKKN mencapai 89% para akseptor mengikuti program  KB dan itu dikarenakan adanya motivasi dari dalam diri individu (intristik) dan motivasi dari keluarga dan rekan (ekstrintik) (Artie, 2009).
Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan di indonesia semakin banyak di pakai karena kerja nya yang efektif. Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana. Kontrasepsi suntik sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila dilakukan secara rutin dan teratur setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntikan KB yang diberikan), bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi, aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu, setelah melahirkan, dan membantu mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar rahim (Wordpres, 2008).
Keunggulan utama KB suntik adalah kesederhanaan cara pemberian serta durasi kerja yang lama. Jadwal penyuntikan setiap 3 bulan tampaknya cocok bagi banyak wanita, sedangkan interval yang lebih singkat kurang begitu disukai. Adapun yang satu banyak juga yang di minati oleh para akseptor  (Glasier dan Gebbie Ailsa, 2006).
Adapun pengguna kontrasepsi oleh peserta Keluarga Berencana baru di NAD selama tahun 2009, sangat didominasi oleh suntikan 50,36%, pil 40,90 %, IUD 2,67 %, MOW 0,22%, Implan 4,30%, Kondom 1,37 % dan MOP 0,03% (profil NAD, 2009).

Kemuning Kabupaten Lampung Utara, hasil prasurvey yang dilakukan di Puskesmas Lampung Utara, jumlah akseptor KB baru periode Januari 2003 sampai Januari 2004 kontrasepsi suntik sejumlah 193 orang (65,64 prosen) dan kontrasepsi pil sejumlah 51 orang (17,34 prosen). Dan ada 47 akseptor yang berganti cara dari kontrasepsi pil menjadi kontrasepsi suntik (Fatmawati, 2004)
Jumlah  penduduk kecamatan <<KECAMATAN>> tahun 2010 sebanyak 28.727 jiwa, ibu termotivasi menggunakan kontrasepsi suntik di sebabkan oleh tinggi nya keberhasilan kontrasepsi suntik tersebut, akseptor untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi, jumlah kunjungan akseptor KB di BPS. Hj <<NAMA>> bulan januari-april tahun 2010 berjumlah 339 orang, dan jumlah kunjungan akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi KB suntik sebanyak 270 orang.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan  uraian pada latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Tingkat Motivasi Ibu Dalam Menggunakan Kontrasepsi Suntik di BPS Hj. <<NAMA>> Desa <<DESA>>  Kecamatan  <<KECAMATAN>>  Kabupaten  <<KABUPATEN>>  Tahun 2010”.


C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat motivasi ibu dalam menggunakan kontrasepsi suntik untuk mengurangi angka kelahiran di BPS Hj. <<NAMA>> Desa <<DESA>>  Kecamatan  <<KECAMATAN>>  Kabupaten  <<KABUPATEN>> Tahun 2010.
a.    Tujuan umum
     penelitian ini yaitu “Tingkat Motivasi Ibu Dalam Menggunakan Kontrasepsi Suntik di BPS Hj. <<NAMA>> Desa <<DESA>>  Kecamatan  <<KECAMATAN>>  Kabupaten  <<KABUPATEN>>  Tahun 2010”.
b.    Tujuan khusus
1.      Untuk mengetahui tingkat motivasi intrinsik yang dimiliki ibu dalam menggunakan kontrasepsi suntik
2.      Untuk mengetahui tingkat motivasi ektrinsik yang dimiliki ibu dalam menggunakan kontrasepsi suntik

D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi peneliti : untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan serta pengalaman agar lebih memahami dan mengerti motivasi untuk mengikuti program KB kedepan.
2.      Bagi Tenaga Kesehatan : untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para ibu yang berhubungan dengan kontrasepsi
3.      Bagi Instusi Pendidikan : Sebagai masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menambah sumber referensi di perpustakaan.
4.      Bagi Responden : Agar dapat menambah motivasi atau dukungan untuk menggunakan KB Suntik.

UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI


SHARE ARTIKEL INI DENGAN TEMAN ANDA







0 komentar:

Post a Comment