INFORMASI PENTING

Saturday, February 8, 2014

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI FOOD & BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA


Judul Penelitian :

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA INDUSTRI FOOD & BEVERAGE
 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan krisis multi dimensi yang melanda Indonesia, banyak masalah dan penderitaan yang dialami bangsa ini. Yang termasuk menonjol adalah dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam, akibat adanya spekulasi dan jatuh temponya utang swasta luar negeri dalam jumlah yang besar dan secara bersamaan sehingga permintaan akan dollar meningkat, ditambah lagi dengan banyak terjadinya bencana alam yang mengakibatkan nilai tukar rupiah yang semakin lemah.
Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan, apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu bentuk penelitian yang menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu penelitian – penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan memprediksikan kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial distress.
Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan – tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah kepada kebangkrutan. Perusahaan yang mengalami kebangkrutan, tidak dapat membayar kewajiban atau tidak likuid mungkin memerlukan restrukturisasi. Untuk mengetahui adanya gejala kebangkrutan diperlukan suatu model untuk memprediksi financial distress.  
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Almilia dan Kristijadi (2003) dengan judul yang sama namun dilakukan untuk sampel dan data tahun yang berbeda. Penelitian tersebut meneliti tentang analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi keuangan financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sedangkan penelitian ini mengganti sampel dengan menggunakan industri Food and Beverage yang terdaftar di BEI. Penulis menggunakan industri Food and Beverage karena industri ini merupakan industri yang paling diminati konsumen sehingga penulis merasa perlu untuk meneliti adanya kemungkinan terjadinya financial distress mengingat persaingan atar industri Food and Beverage semakin ketat.
Penelitian Almilia dan Kristijadi (2003) menganalisis rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress. Penelitian ini menggunakan alat uji Regresi Logit dengan hasil bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk mempediksi financial distress perusahaan. Penelitian ini juga menambahkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress adalah rasio profit margin, rasio financial leverage, rasio likuiditas, dan rasio pertumbuhan.
Penelitian Purwanti (2005) meneliti mengenai pengaruh rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit (selain rasio dalam model Altman) terhadap prediksi kondisi financial distress dalam perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan alat uji Regresi Logit dengan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan kata lain tidak ada satupun rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress selain rasio-rasio yang digunakan dalam model Altman.
Penelitian Atmini dan Wuryana (2005) meneliti mengenai manfaat laba dan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan textile mill products dan apparel and other textile products yang terdaftar di BEJ dengan menggunakan analisis diskriminan (model laba dan model arus kas). Penelitian ini menyatakan bahwa model laba merupakan model yang lebih baik daripada model arus kas dalam memprediksi kondisi finansial distress perusahaan.
Penulis tertarik untuk meneliti mengenai topik rasio keuangan sebagai alat dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan, karena penulis ingin mengetahui apakah rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan, khususnya industri Food and Beverge yang terdaftar di BEI. 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengangkat judul “Analisis Rasio  Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Industri Food & Beverage Yang Terdaftar di BEI“.

Selengkapnya....
Download


0 komentar:

Post a Comment