Judul Penelitian :
ANALISIS
RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA
INDUSTRI FOOD & BEVERAGE
YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan krisis multi dimensi yang melanda
Indonesia, banyak masalah dan penderitaan yang dialami bangsa ini. Yang
termasuk menonjol adalah dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan
ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang
dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Krisis yang
berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat
tajam, akibat adanya spekulasi dan jatuh temponya utang swasta luar negeri
dalam jumlah yang besar dan secara bersamaan sehingga permintaan akan dollar
meningkat, ditambah lagi dengan banyak terjadinya bencana alam yang
mengakibatkan nilai tukar rupiah yang semakin lemah.
Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan,
apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Kebangkrutan
suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang
tepat. Salah satu bentuk penelitian yang menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu
penelitian – penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk
tujuan memprediksikan kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial
distress.
Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model financial
distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial
distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan –
tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah kepada kebangkrutan. Perusahaan
yang mengalami kebangkrutan, tidak dapat membayar kewajiban atau tidak likuid
mungkin memerlukan restrukturisasi. Untuk mengetahui adanya gejala kebangkrutan
diperlukan suatu model untuk memprediksi financial distress.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
Almilia dan Kristijadi (2003) dengan judul yang sama namun dilakukan untuk sampel
dan data tahun yang berbeda. Penelitian tersebut meneliti tentang analisis
rasio keuangan dalam memprediksi kondisi keuangan financial distress perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI sedangkan penelitian ini mengganti sampel dengan
menggunakan industri Food and Beverage yang terdaftar di BEI. Penulis
menggunakan industri Food and Beverage karena industri ini merupakan industri
yang paling diminati konsumen sehingga penulis merasa perlu untuk meneliti
adanya kemungkinan terjadinya financial
distress mengingat persaingan atar industri Food and Beverage semakin
ketat.
Penelitian Almilia dan Kristijadi (2003)
menganalisis rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
dapat digunakan untuk memprediksi financial
distress. Penelitian ini menggunakan alat uji Regresi Logit dengan hasil
bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk mempediksi financial distress perusahaan.
Penelitian ini juga menambahkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling
dominan dalam menentukan financial
distress adalah rasio profit margin, rasio financial leverage, rasio
likuiditas, dan rasio pertumbuhan.
Penelitian Purwanti (2005) meneliti mengenai
pengaruh rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang
telah diaudit (selain rasio dalam model Altman) terhadap prediksi kondisi financial distress dalam perusahaan
manufaktur. Penelitian ini menggunakan alat uji Regresi Logit dengan hasil
bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen, dengan kata lain tidak ada satupun rasio keuangan yang dapat
digunakan untuk memprediksi kondisi financial
distress selain rasio-rasio yang digunakan dalam model Altman.
Penelitian Atmini dan Wuryana (2005) meneliti
mengenai manfaat laba dan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress
pada perusahaan textile mill products dan apparel and other textile products
yang terdaftar di BEJ dengan menggunakan analisis diskriminan (model laba dan
model arus kas). Penelitian ini menyatakan bahwa model laba merupakan model
yang lebih baik daripada model arus kas dalam memprediksi kondisi finansial
distress perusahaan.
Penulis tertarik untuk meneliti mengenai topik
rasio keuangan sebagai alat dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan, karena penulis ingin mengetahui
apakah rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan, khususnya
industri Food and Beverge yang terdaftar di BEI.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
penulis mengangkat judul “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial
Distress Pada Industri Food & Beverage Yang Terdaftar di BEI“.
Selengkapnya....
Download
Download
0 komentar:
Post a Comment