Judul Penelitian :
PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS
TUGAS DAN PENGALAMAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di
Medan)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat
sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku
bisnis. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap
bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para
pengelola perusahaan. Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak
perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak
ketiga yaitu akuntan publik. Seiring dengan perjalanan perkembangan perusahaan,
yang dimana para pihak-pihak yang turut serta memberi kontribusi ataupun
bantuan terhadap perusahaan termasuklah didalamnya pihak-pihak luar perusahaan
yang juga memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan penanaman modal asing (investasi) atau yang berhubungan
dengan perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak
ketiga dalam memeriksa laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak luar dan dapat neningkatkan kredibilitas
perusahaan yang dikelola.
Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
bersifat teknis ataupun non teknis. Aspek perilaku individu, sebagai salah satu
faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgment, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari
para praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatnya
perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi
perilaku di mana dalam banyak penelitian tidak menjadi fokus utama (Meyer,
2001). Sehubungan dengan fungsi dan peranan tersebut, maka auditor dituntut
untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari kliennya dan dari pemakai laporan
keuangan auditan lainnya. Kepercayaan ini senantiasa harus selalu ditingkatkan
dengan didukung oleh suatu keahlian audit dan pemahaman tentang perilaku yang
dapat mempengaruhi audit judgment yang diambil oleh auditor.
Didalam proses audit tersebut ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini
antara lain meliputi faktor pengetahuan, perilaku auditor dalam memperoleh dan
mengevaluasi informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan.
Maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah faktor gender, tekanan ketaatan dan pengalaman juga akan mempengaruhi
persepsi auditor dalam audit judgment.
Gender diduga menjadi salah satu faktor level individu yang
turut mempengaruhi audit
judgment seiring dengan
terjadinya perubahan pada kompleksitas tugas dan pengaruh tingkat kepatuhan
terhadap etika. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga
menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien dan efektif dalam memproses
informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan
dibandingkan dengan pria. Ruegger dan King (2000) juga menyatakan wanita
umumnya memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi dari pada pria.
Gilligan (2001) menyatakan pengaruh gender terhadap perbedaan
persepsi etika terjadi pada saat proses pengambilan keputusan, namun dibeberapa
penelitian yang lain seperti Hartanto (2004) mengatakan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Thoma dalam Hartanto (2004) juga mengatakan bahwa gender sangat kecil pengaruhnya terhadap judgment yang di ambil oleh auditor. Demikian pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih dan Iswati (2003) juga mengatakan
bahwa tidak ada perbedaan kinerja auditor dilihat dari segi gender.
Faktor tekanan
ketaatan juga dinilai mampu untuk mempengaruhi audit judgment yang
diambil seperti pada temuan DeZoort dan Lord dalam Hartanto (2000) yang diadopsi Jamilah dkk (2007) juga melihat
adanya pengaruh tekanan atasan pada konsekuensi yang memerlukan biaya, seperti
halnya tuntutan hukum, hilangnya profesionalisme, dan hilangnya kepercayaan
publik dan kredibilitas sosial. Hal tersebut mengindikasikan adanya pengaruh
dari tekanan atasan pada judgment
yang diambil
auditor. Teori ketaatan
juga menyatakan bahwa individu yang memiliki kekuasaan merupakan suatu sumber
yang dapat mempengaruhi perilaku orang lain dengan perintah yang diberikannya,
hal ini disebabkan oleh keberadaan kekuasaan atau otoritas yang merupakan
bentuk dari legitimate
power Milgram (2002).
Badan audit research ternama telah mendemonstrasikan bahwa sejumlah faktor
level individu terbukti berpengaruh terhadap keputusan seorang auditor (Solomon
dan Shields, 2002) dan bahwa pengaruh dari keberadaan faktor-faktor ini
berubah-ubah seiring dengan meningkatnya kompleksitas tugas yang dihadapi (Tan
dan Kao 2004; Libby 2002). Pengujian pengaruh sejumlah faktor tersebut terhadap
kompleksitas tugas juga bersifat penting karena kecenderungan bahwa tugas
melakukan audit adalah tugas yang banyak menghadapi persoalan kompleks. Bonner
(2001) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian
terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan
terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik
pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian
rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas dapat
membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf
audit dan tugas audit.
Pengalaman seorang auditor juga sangat berperan
penting dalam meningkatkan keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal
yang telah diperoleh auditor. Faktor pengalaman juga mempunyai arti penting
dalam upaya perkembangan tingkah laku dan sikap seorang auditor, sebagaimana
dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa perkembangan adalah bertambahnya
potensi untuk bertingkah laku. Mereka juga mengemukakan, bahwa suatu
perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi (Knoers & Haditono, 2004).
Dalam hal ini pengembangan pengalaman yang diperoleh auditor berdasarkan teori
tersebut menunjukkan dampak yang positif bagi penambahan tingkah laku yang
dapat diwujudkan melalui keahlian yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan
yang matang dan pengalaman-pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan
berkembangnya potensi yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat
dipelajari dan dapat mempengaruhi audit
judgment.
Menurut Tan dan Libby dalam Yudhi (2006)
menyatakan bahwa keahlian audit dapat dikelompokkan kedalam dua golongan yaitu:
keahlian teknis dan non teknis. Keahlian teknis adalah kemampuan mendasar
seorang auditor berupa pengetahuan prosedural dan kemampuan klerikal lainnya dalam lingkup
akuntansi dan auditing secara umum. Sedangkan keahlian non teknis merupakan
kemampuan dari dalam diri seorang auditor yang banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor personal dan pengalaman. Auditor harus memiliki keahlian yang diperlukan
dalam tugasnya, keahlian ini meliputi keahlian mengenai audit yang mencakup
antara lain: merencanakan program kerja pemeriksaan, menyusun program kerja
pemeriksaan, melaksanakan program kerja pemeriksaan, menyusun kertas kerja
pemeriksaan, menyusun berita pemeriksaan, dan laporan hasil pemeriksaan
(Praptomo, 2002). Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa pengalaman yang tanpa
disertai keahlian auditor juga dapat mempengaruhi audit judgment yang akan
diambil auditor.
Penelitian ini pada dasarnya merupakan
replikasi dari penelitian Siti Jamilah (2007). Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi penelitian dan variabel penelitian. Penelitian
sebelumnya dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Timur dengan
variabel penelitian yaitu: gender,
tekanan ketaatan, kompleksitas tugas. Sedangkan penelitian sekarang dilakukan
di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Medan dengan variabel penelitian yaitu : gender, tekanan ketaatan, kompleksitas
tugas dan pengalaman. Berdasarkan
urain diatas peneliti merumuskan judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,
Kompleksitas Tugas Dan Pengalaman Terhadap Audit Judgment”Selengkapnya...
0 komentar:
Post a Comment