BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengaruh partisipasi anggaran merupakan tema menarik
untuk dibahas dalam penelitian akuntansi manajemen. Sumarno (2005) dalam
Fernando (2008) menyebutkan ada alasan
yang mendasarinya yakni : (a) partisipasi anggaran dinilai sebagai suatu
pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja organisasi, (b) sistem
penganggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian manajerial.
Untuk menghasilkan sebuah anggaran yang efektif,
manajemen tingkat atas membutuhkan kemampuan untuk memprediksikan masa depan,
dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, partisipasi
dan gaya
penyusunan. Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak mulai dari
manajemen tingkat atas (top level
management) sampai manajemen tingkat bawah (lower level management).
Partisipasi anggaran merupakan pendekatan yang secara
umum dapat meningkatkan kinerja yang akhirnya dapat meningkatkan efektifitas
organisasi. Nor (2007) menyatakan partisipasi merupakan alat untuk mencapai
tujuan, partisipasi juga sebagai alat untuk mengintegrasikan kebutuhan individu
dan organisasi. Sehingga partisipasi dapat diartikan sebagai pengaruh,
pendelegasian prosedur-prosedur, keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan
suatu pemberdayaan.
Partisipasi yang baik dapat membawa beberapa
keuntungan sebagai berikut: (1) memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya
inisiatif, moralisme dan antusiasme; (2) memberikan suatu hasil yang lebih baik
dari sebuah rencana karena adanya kombinasi penegetahuan dari beberapa
individu; (3) dapat meningkatkan kerjasama antar departemen; dan (4) para
karyawan dapat lebih menyadari situasi dimasa yang akan dating yang berkaitan
dengan sasaran dan pertimbangan lain (Indriani,1993 dalam Nor, 2007). Hal ini
mendukung pendapat Milani dalam Nor (2007) bahwa penyusunan anggaran secara
partisipatif diharapkan dapat meningkatklan kinerja manajer, yaitu ketika suatu
tujuan yang ditetapkan dan secara partisipasi disetujui maka karyawan akan
mengimplementasikan tujuan yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggung jawab
pribadi untuk mencapainya, karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan
anggaran.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan
partisipasi anggaran dan kinerja telah diteliti secara luas, namun kebanyakan
bukti-bukti empiris memberikan hasil yang lebih bervariasi dan tidak
konsisten. Misalnya Indriantoro dan
Poerwati dalam Sumarno (2005) menemukan bahwa partisipasi penganggaran dan
kinerja memiliki hubungan yang sangat positif. Sedangkan peneliti lain Milani
dalam Nor (2007) menemukan bahwa partisipasi penganggaran tidak dapat meningkatkan kinerja.
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas,
menunjukan hasil temuan mereka tidak konsisten antara satu dengan yang lainnya,
sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung yang
sederhana antara partisipasi dan kinerja. Govindarajan dalam Nor (2007)
mengungkapkan bahwa pendekatan kontijensi dapat digunakan untuk menyelesaikan
perbedaan dari berbagai penelititan tersebut. Pendekatan kontijensi
memungkinkan adanya variabel lain yang dapat bertindak sebagai faktor moderating yang mempengaruhi hubungan
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial seperti komunikasi. Shield dan
Young dalam Fernando (2008).
Peran
komunikasi merupakan variabel yang memegang peranan penting dalam hubungan
partisipasi angaran dan kinerja manajerial Komunikasi dapat disimpulkan sebagai
perkatan, suatu proses pemindahan atau penyampaian gagasan, harapan,
peringatan, dan pesan yang disampaikan melalui proses yang mengandung arti untuk membuat seseorang
mengerti Pada umumnya setiap organisasi pasti mempunyai tujuan yang akan
diwujudkan dalam organisasi. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan tersebut
didukung oleh adanya komunikasi yang baik dan lancar sehingga dapat
meningkatkan semangat dan kepuasan kerja serta akhirnya kinerja karyawan juga
meningkat. Meskipun semua organisasi melakukan komunikasi dengan berbagai pihak
dalam mencapai tujuannya, namun perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai
antara satu organisasi dengan organisasi lainnya dapat berbeda-beda dan
bervariasi. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa
karyawan maka penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung, namun bagi
perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan, maka penyampaian informasi
kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit.
Dengan adanya komunikasi yang efektif suatu perusahaan
dapat berjalan dengan lancar dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidaknya
komunikasi akan berakibat buruk bagi perusahaan. Kadang-kadang penyebab
rusaknya hubungan antara individu dalam suatu organisasi, misalnya antara
manajer dan karyawan atau di antara karyawan itu sendiri adalah adanya
miskomunikasi yang terjadi. Oleh karena itu untuk bisa berkomunikasi dengan
baik dibutuhkan keterampilan ataupun kemampuan dasar untuk mengirim atau
menguraikan pesan secara akurat dan efektif, untuk memperlancar dan memahami
cara terbaik dalam penyebaran informasi dalam sebuah organisasi, serta untuk
memahami tindakan-tindakan seseorang sebagai manajer.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih PT. Superchemie
Indonesia
sebagai tempat meneliti karena PT. Superchemie ini memiliki struktur organisasi
perusahaan yang cukup jelas, yang mana setiap karyawannya mempunyai tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Oleh karena itu peneliti ingin menganalisis peran
komunikasi sebagai moderasi antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
dalam perusahaan ini sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan terjalin
hubungan yang baik antara manajer dan sesama karyawan. Penelitian sebelumnya
belum pernah ada yang memakai komunikasi sebagai variabel moderasi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah komunikasi memang berperan sebagai moderasi
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial pada penelitian ini. Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peran Komunikasi Sebagai Moderasi
Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”
0 komentar:
Post a Comment