INFORMASI PENTING

Sunday, February 9, 2014

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI



BAB 1
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha. Untuk dapat lebih bersaing, perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaanya, sehingga akan lebih membantu para pengambil keputusan dalam mengantisipasi kondisi yang semakin berubah. Untuk mengikuti perkembangan bisnis yang semakin komplek, diperlukan keseimbangan informasi yang sesuai dan memadai.  

1
 
Luas pengungkapan adalah informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan yang meliputi, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela ( Voluntary disclosure ). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (BAPEPAM), contohnya : dasar penyusunan laporan keuangan, perpajakan, sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainya yang dipandang relevan untuk pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangannya, contohnya : penilaian kembali aktiva tetap, pos luar biasa, kondisi ekonomi (Meek, Roberts, and Gray dalam Irawan (2006)).
Pengungkapan (Disclosure) dalam laporan keuangan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan keuangan. Mutu dan luas pengungkapan laporan keuangan masing-masing berbeda. Perbedaan ini terjadi karena karakteristik dan filosofi manajemen masing-masing perusahaan juga berbeda. Selain digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, disclosure (pengungkapan) dalam laporan keuangan juga digunakan sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Agar Laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh akuntan publik dapat menjadi dasar yang berguna bagi pengambilan keputusan, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat kriteria perlunya luas pengungkapan (disclosure) yang dapat mencakup semua perusahaan publik
Pertimbangan manajemen perusahaan untuk mengungkapkan informasi secara luas dipengaruhi oleh faktor biaya dan manfaat. Manajemen akan mengungkapkan suatu informasi lebih luas apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biayanya. Besarnya biaya dan manfaat pengungkapan informasi tertentu berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Oleh karena itu, biaya dan manfaat pengungkapan informasi kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan mengakibatkan perbedaan luas pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan (Amalia, 2005).
Di sisi lain, laporan keuangan diharapkan mampu memberi informasi mengenai besarnya cost of debt (biaya hutang), biaya ekuitas, besarnya laba yang diperoleh suatu perusahaan, besarnya prosentase perubahan labanya, besarnya prosentase kepemilikan manajerial, besarnya shareholder’s equity (kepemilikan publik) perusahaan, dan ukuran perusahan. Penelitian mengenai luas pengungkapan dalam laporan keuangan suatu perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi suatu perusahaan, serta memberikan gambaran tentang sifat perbedaan pengungkapan dalam laporan keuangan antar perusahaan dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Besarnya laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan adalah suatu perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan biaya tersebut, sedangkan prosentase perubahan laba merupakan prosentase antara selisih laba perusahaan periode waktu tertentu dengan laba perusahaan pada periode waktu sebelumnya dibagi laba perusahaan periode waktu sebelumnya. Laba dan prosentase perubahan laba ini oleh perusahaan dijadikan sebagai ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya. Dalam melangsungkan kegiatan usahanya, perusahaan membutuhkan kegiatan manajemen agar tujuan perusahaan tercapai. Prosentase kepemilikan manajerial merupakan prosentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan suatu keputusan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh besarnya modal yang ditanamkan di dalam perusahaan. Semakin besar modal yang ditanamkan maka harapan kelangsungan hidup perusahaan semakin baik. Oleh karena itu investasi para pemilik pada aset sebuah perusahaan sangatlah penting. Dalam perusahaan besarnya ditunjukkan oleh shareholder’s equity.. Perusahaan juga menggunakan hutang untuk membiayai kegiatan usahanya, sehingga dapat diketahui besarnya cost of debt yang menunjukkan biaya yang terkait dengan utang yang telah memperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya beban bunga (Mirasari, 2006).
Cost of equity (biaya ekuitas) merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba yang ditahan untuk investasi. Cost of equity dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai deviden atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba yang ditahan tersebut kemudian digunakan untuk investasi (reinvestasi) di dalam perusahaan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya (Amurwani, 2006), Ukuran perusahaan diharapkan berhubungan positif dengan luasnya tingkat pengungkapan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lainya adalah bahwa perusahaan besar mempunyai biaya produksi informasi yang lebih rendah yang berkaitan dengan pengungkapan mereka atau biaya competitive disadvantage yang lebih rendah pula (Irawan, 2006).   
Penelitian sebelumnya adalah penelitian Verdiyana (2006) yang  berjudul variabel-variabel yang mempengaruhi luas pengungkapan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dengan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara cost of debt (biaya hutang), biaya ekuitas, laba, prosentase perubahan laba, prosentase kepemilikan manajerial, shareholder’s equity (kepemilikan publik) terhadap luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan, namun secara individu hanya cost of debt (biaya hutang) saja yang berpengaruh terhadap laporan keuangan karena investor ingin mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya untuk membantunya dalam pengambilan keputusan.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Renita Verdiyana (2006). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penambahan satu variabel yang mempengaruhi luas pengungkapan yaitu ukuran perusahaan dan tahun data penelitian yang digunakan. Penelitian sebelumnya menggunakan enam variabel yang mempengaruhi luas pengungkapan sedangkan pada penelitian ini menggunakan 7 variabel yang mempengaruhi luas pengungkapan dan tahun data yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tahun 2002 – 2003 sedangkan pada penelitian ini tahun data yang digunakan adalah tahun 2004 – 2008.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka alasan peneliti mereplikasi penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah peneliti tertarik apakah dengan penambahan variabel yang mempengaruhi luas pengungkapan, fenomena yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya juga akan terjadi pada penelitian ini, sehingga judul penelitian ini adalah :  

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. 

Selengkapnya...



0 komentar:

Post a Comment