BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai
sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan
tulang (Izwan, 2010).
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena
kombinasi rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid. Tulang mengalami
dekalsifikasi (pengapuran) artinya kalium manurun sehingga tulang keropos dan
mudah terjadi patah tulang. Patah tulang terutama terjadi pada persendian paha
(Manuaba, 1999).
Kurang dari 5% penderita
osteoporosis juga mengalami osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini
bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan
(misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan
hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok
bisa memperburuk keadaan ini (Izwan, 2010).
|
Osteoporosis (rapuh
tulang) merupakan gangguan kesehatan yang paling ditakuti oleh wanita, terutama
menjelang atau pasca menopause (mati haid). Masalah ini menjadi sangat serius,
karena ternyata diketahui 1 dari 3 wanita menopause mengalami osteoporosis (Uriati, 2010).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO - World Health Organization) menyatakan,
saat ini di seluruh dunia terdapat lebih dari 200 juta wanita menopause. Wanita
yang mengalami menopause, maka 5-7 tahun kemudian akan kehilangan 20% kepadatan
tulangnya. Satu diantara tiga wanita di
atas usia 50 tahun mempunyai resiko 40% menderita patah tulang di kemudian hari
(Muhilal, 2005).
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia
mencapai 203,46 juta orang, yang terdiri dari 101,64 juta laki-laki dan 101,81
juta perempuan. Jumlah perempuan yang
berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause sebanyak
15,5 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam
usia menopouse adalah 30,3 juta (Baziad, 2003).
Kabupaten __________,
berdasarkan wawancara dengan pejabat program KIA, program untuk jumlah wanita yang lansia baru akan mulai dilakukan pada tahun 2010 (Statistik __________, 2008).
Data yang
diperoleh dari Kepala Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________
dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009 jumlah wanita lansia mencapai 50 jiwa, banyak
diantara ibu-ibu tersebut kurang memahami tentang pencegahan osteoporosis,
sehingga banyak wanita lansia yang mengalami osteoporosis yang berjumlah 43
orang (Desa ________, 2010).
Dampak dari osteoporosis yaitu penderita akan
memiliki tulang yang rapuh sehingga rentan terjadinya fraktur atau patah
tulang. Tulang yang berisiko
patah adalah tulang pada dengkul, jari tangan, dan pinggul. Untuk mencegah
rapuh tulang, olah raga secara teratur
menjamin tulang dan otot yang kuat dalam usia pertengahan. Berusaha mendapatkan
sinar matahari 30 menit seminggu. Sinar matahari mengubah pro-vitamin D di bawah kulit menjadi vitamin D untuk pembentukan
kerangka tulang. Menghindari makanan dan minuman yang
menyebabkan kehilangan kalsium
dari tulang, seperti tembakau, kopi dan sebagainya (Setyohadi, 2010).
Berdasarkan dari berbagai
uraian diatas, maka
peneliti ingin meneliti “Pengetahuan Ibu Premenopause Dalam Pencegahan
Osteoporosis Di Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________ Tahun 2010”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah
penelitian ini adalah bagaimanakah “Pengetahuan
Ibu Premenopause Dalam Pencegahan Osteoporosis Di Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________ Tahun 2010”.
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk
mengetahui gambaran Pengetahuan Ibu Premenopause dalam Pencegahan Osteoporosis di Desa ________ Tahun 2010.
2.
Tujuan khusus
Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pencegahan
osteoporosis di desa _______.
D.
Manfaat Penelitian
- Bagi Peneliti
Untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan melatih peneliti dalam mengembangkan
kemampuan berfikir secara objektif.
2. Bagi ibu premenopause
Untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu premenopause tentang Pencegahan Osteoporosis.
- Bagi instansi pendidikan
Semoga
dapat dijadikan bahan masukan/kajian keilmuan dalam mengembangkan penelitian
yang lebih optimal.
- Sebagai bahan kajian keilmuan dalam
mata kuliah riset kebidanan, khususnya Akademik Kebidanan Yayasan __________________________
untuk penelitian labih lanjut.
- Bagi lokasi penelitian
Sebagai data dasar untuk peneliti selanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment