INFORMASI PENTING

Tuesday, February 4, 2014

Pengetahuan Ibu Premenopause Dalam Pencegahan Osteoporosis (KODE PK010)


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang (Izwan, 2010).
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid. Tulang mengalami dekalsifikasi (pengapuran) artinya kalium manurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang. Patah tulang terutama terjadi pada persendian paha (Manuaba, 1999).
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya                           kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini (Izwan, 2010).

1
 
Osteoporosis (rapuh tulang) merupakan gangguan kesehatan yang paling ditakuti oleh wanita, terutama menjelang atau pasca menopause (mati haid). Masalah ini menjadi sangat serius, karena ternyata diketahui 1 dari 3 wanita menopause mengalami osteoporosis (Uriati, 2010).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO - World Health Organization) menyatakan, saat ini di seluruh dunia terdapat lebih dari 200 juta wanita menopause. Wanita yang mengalami menopause, maka 5-7 tahun kemudian akan kehilangan 20% kepadatan tulangnya.  Satu diantara tiga wanita di atas usia 50 tahun mempunyai resiko 40% menderita patah tulang di kemudian hari (Muhilal, 2005).
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,46 juta orang, yang terdiri dari 101,64 juta laki-laki dan 101,81 juta perempuan. Jumlah perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause sebanyak 15,5 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopouse adalah 30,3 juta (Baziad, 2003).
Kabupaten __________, berdasarkan wawancara dengan pejabat program KIA, program untuk jumlah wanita yang lansia baru akan mulai dilakukan pada tahun 2010  (Statistik __________, 2008). 
Data yang diperoleh dari Kepala Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________ dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009  jumlah wanita lansia mencapai 50 jiwa, banyak diantara ibu-ibu tersebut kurang memahami tentang pencegahan osteoporosis, sehingga banyak wanita lansia yang mengalami osteoporosis yang berjumlah 43 orang  (Desa ________, 2010).
Dampak dari osteoporosis yaitu penderita akan memiliki tulang yang rapuh sehingga rentan terjadinya fraktur atau patah tulang. Tulang yang berisiko patah adalah tulang pada dengkul, jari tangan, dan pinggul. Untuk mencegah rapuh tulang, olah raga secara teratur menjamin tulang dan otot yang kuat dalam usia pertengahan. Berusaha mendapatkan sinar matahari 30 menit seminggu. Sinar matahari mengubah pro-vitamin D di bawah kulit menjadi vitamin D untuk pembentukan kerangka tulang. Menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan kehilangan kalsium dari tulang, seperti tembakau, kopi dan sebagainya (Setyohadi, 2010).
Berdasarkan  dari  berbagai  uraian  diatas,  maka  peneliti  ingin  meneliti “Pengetahuan Ibu Premenopause Dalam Pencegahan Osteoporosis Di Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________ Tahun 2010”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah “Pengetahuan Ibu Premenopause Dalam Pencegahan Osteoporosis Di Desa ________ Kecamatan _________ Kabupaten __________ Tahun 2010”.


C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran Pengetahuan Ibu Premenopause dalam  Pencegahan Osteoporosis di Desa ________ Tahun 2010.
2.      Tujuan khusus
Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pencegahan osteoporosis di desa _______.

D.    Manfaat Penelitian
  1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan melatih peneliti dalam mengembangkan kemampuan berfikir secara objektif.
2.   Bagi ibu premenopause
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu premenopause tentang Pencegahan Osteoporosis.
  1. Bagi instansi pendidikan
Semoga dapat dijadikan bahan masukan/kajian keilmuan dalam mengembangkan penelitian yang lebih optimal.
  1. Sebagai bahan kajian keilmuan dalam mata kuliah riset kebidanan, khususnya Akademik Kebidanan Yayasan __________________________ untuk penelitian labih lanjut.
  2. Bagi lokasi penelitian
Sebagai data dasar untuk peneliti selanjutnya.

SELENGKAPNYA.....KLIK BANNER INI.






0 komentar:

Post a Comment