Judul Penelitian :
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY
SET (IOS) BERBASIS
PADA HARGA SAHAM TERHADAP REAL
GROWTH
PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap
entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan untuk tetap going concern. Pertumbuhan yang selalu
meningkat serta bertambahnya nilai aset perusahaan diharapkan tercapai sesuai
dengan ekspektasi atau peramalan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan
suatu harapan penting yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu
manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor.
Pertumbuhan diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan
sehingga meningkatkan kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Bagi
investor pertumbuhan perusahaan merupakan suatu prospek yang menguntungkan,
karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi.
Pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan investasi yang dapat
menghasilkan keuntungan.
Penilaian
suatu perusahaan sekarang ini beragam, tidak hanya terfokus pada laporan
keuangan saja tetapi ada pula yang memandang nilai suatu perusahaan juga
tercermin dari nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa datang. Informasi
keuangan dari kegiatan ekonomi masa lalu (historical) dalam laporan
keuangan digunakan sebagian pihak sebagai dasar menilai perusahaan, namun hal
ini hanya dapat menilai perusahaan berdasar nilai bukunya, sementara pihak lain
memandang nilai perusahaan bukan hanya dari aset yang mereka miliki tapi juga
investasi yang akan dikeluarkan di masa datang. Adanya pilihan investasi yang
dapat menghasilkan keuntungan di masa datang merupakan kesempatan bertumbuh
bagi perusahaan yang akan menaikkan nilai perusahaan.
Namun
hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Jadi
investor tidak tahu pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang
dilakukannya. Keadaan seperti ini dikatakan bahwa pemodal atau investor
menghadapi kesempatan investasi yang beresiko maka pilihan investasi tidak
dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan saja.
Menurut Smith dan Wattts
dalam Setiarini (2006) peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada
kesempatan investasi yang diprediksikan dengan berbagai macam nilai set
kesempatan investasi atau investment
opportunity set (IOS). Konsep
investment opportunity set (IOS), yang pertama diungkapkan oleh Myers (1977)
dalam Hendarno (2008), memiliki peranan penting dalam pasar modal karena
berimplikasi adanya pertumbuhan di masa depan, yang relevan untuk meramalkan
ekspektasi kekayaan pemegang saham. Kesempatan bertumbuh yang diukur
dengan investment opportunity set
(IOS) dipengaruhi oleh keunggulan perusahaan dalam bentuk reputasi perusahaan,
jenis perusahaan multinasional, size
dan profitabilitas perusahaan, sedangkan keterbatasan perusahaan dalam bentuk leverage dan resiko sistematis.
Investment opportunity set (IOS) dapat
digunakan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan. IOS memiliki bentuk yang
bervariasi dan diklasifikasikan menjadi empat tipe yaitu investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham, IOS
berbasis pada investasi, IOS berbasis pada varian dan investment opportunity set (IOS) gabungan. IOS berbasis pada harga
saham diukur dengan menggunakan rasio market
value equity to book value equity (MVEBVE), rasio tobin’q, rasio value to depreciation expense (VDEP) dan
rasio firm value to book value of plan,
property and equipment (VPPE).
IOS
berbasis pada investasi diukur dengan menggunakan rasio investment to net sales (IONS), rasio capital expenditure to book value asset (CAPBVA), dan rasio capital expenditure to market value to asset
(CAPMVA). IOS berbasis varian diukur dengan menggunakan varian return (VARRET) dan beta asset (BETA).
Nilai investment opportunity set
(IOS) dihitung dengan kombinasi berbagai jenis rasio yang mengimplikasikan
nilai aktiva ditempat (berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas perusahaan) dan
nilai kesempatan yang tumbuh suatu perusahaan di masa depan (berupa nilai pasar
perusahaan).
Berbagai penelitian
tentang IOS telah berhasil membuktikan bahwa IOS merupakan proksi realisasi
pertumbuhan perusahaan dan berhubungan dengan berbagai variabel kebijakanan
perusahaan, yaitu antara lain kebijakan pendanaan atau struktur utang,
kebijakan dividen, kebijakan leasing, dan kebijakan kompensasi. Yang
dimaksud dengan real growth dalam
penelitian ini adalah realisasi pertumbuhan. Realisasi pertumbuhan memiliki
empat ukuran yaitu pertumbuhan penjualan, petumbuhan laba, pertumbuhan nilai
buku ekuitas dan pertumbuhan aset.
Penelitian ini merupakan
penelitian replikasi dari penelitian
Hendarno (2008) yang melakukan penelitian tentang pengaruh IOS terhadap real growth perusahaan manufaktur
periode 2004-2006 dengan variabel dependen pertumbuhan penjualan. Penelitian
yang dilakukan Hendarno adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara
IOS dengan pertumbuhan penjualan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada periode pengamatan data yaitu pada tahun 2007-2008 dan
dengan menambah variabel real growth
yang lain. Variabel real growth yang
diteliti adalah pertumbuhan laba, pertumbuhan nilai buku ekuitas dan pertumbuhan
asset perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2007-2008.
Berdasarkan uraian diatas
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh investment opportunity set (IOS)
terhadap real growth perusahaan dengan
judul: “Pengaruh Investment
Opportunity Set (IOS) Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Di Bursa Efek
Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI).” Selengkapnya.....
Saya tertarik dengan tulisan anda, menurut saya tulisan di atas sangat inspiratif.
ReplyDeleteSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai pasar modal yang bisa anda kunjungi di www.pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id