LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan akuntansi
mempunyai tugas untuk menghasilkan profesional – profesional di bidang
akuntansi , seperti akuntan public , akuntan manajemen , akuntan pajak dan
lainnya. Diantara bidang-bidang tersebut diatas , bidang akuntan public
dipandang sebagai bidang yang menjanjikan prospek yang cerah sebagai pilihan
karier seseorang yang menempuh studi di jurusan akuntansi. Karier ini juga
memberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan serta memberikan peluang
untuk mendapatkan pekerjaan yang bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai
bagian pada berbagai perusahaan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh
karenanya minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk masuk profesi akuntan public
cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya persaingan ketat dalam tes – tes
penerimaan untuk menjadi akuntan di kantor akuntan public , khususnya yang
termasuk bigfour.
MC Hendrik (1996)
dalam Andriati (2001) melakukan penelitian terhadap mahasiswa fresh graduate
yang bekerja di kantor akuntan public yang termasuk dalam the big five
menemukan bahwa 54% dari karyawan mereka yang baru lulus dari universitas dan
mulai bekerja pada tahun pertama hingga 3 tahun bekerja mengalami kesulitan
dalam mengimplementasikan kemampuan dan ketrampilan teknis yang mereka peroleh
dari bangku kuliah dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka di kantor akuntan public secara memuaskan.
Polansky (1995)
seperti dikutip oleh Shloemer dan Shlemer (1997) mensurvei 750 staf akuntan di
KAP menemukan bahwa akuntan public bukan merupakan pilihan karier jangka
panjang bagi sebagian besar staf KAP. Para staf akuntan KAP mempertimbangkan
pilihan jalur karier lain setelah mereka merasa mendapatkan pengalaman yang
cukup di KAP.
Penelitian yang dilakukan
oleh Felton, et al (1994) dalam Andriati (2001) terhadap mahasiswa akuntansi
menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi dalam memilih karier dipengaruhi oleh 5
faktor yaitu :
Faktor Intrisik : faktor intrisik
pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima oleh individu saat
atau sesudah ia melakukan pekerjaan (job content). Faktor-faktor ini
meliputi penghargaan , kesempatan mendapat promosi, tanggung jawab pekerjaan,
tantangan intelektual, pelatihan, dsb ( Hinnch dan Mischind, 1967 ). Faktor intrisik
pekerjaan dipisahkan pengertiannya dengan kompensasi financial.Faktor
intrisik tidak terpisah dari sifat pekerjaan itu sendiri dan memberikan
kepuasan secara langsung saat pekerjaan dilakukanSelengkapnya...
0 komentar:
Post a Comment