BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak
perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang
ada didalam suatu perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan
maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika di dalam sebuah perusahaan kecil
jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga akan mudah
untuk direncanakan dan diawasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan yang
besar. Oleh karena perusahaan yang berkembang menjadi besar ini mempunyai
kegiatan yang lebih banyak baik dalam jenis kegiatan maupun volumenya, maka
perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan tersebut menjadi tidak
sesederhana perusahaan yang belum berkembang. Banyak perbedaan diantara
keduanya menyebabkan cara-cara perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dapat
dilaksanakan sebelum perusahaan tersebut berkembang menjadi usang apabila
dipaksakan untuk diterapkan di dalam perusahaan yang sudah berkembang tersebut.
Jika sebuah perusahaan berkembang menjadi besar, atau sebuah perusahaan
yang didirikan dengan skala perusahaan besar, maka perencanaan dan pengawasan kegiatan
yang dilaksanakan haruslah memadai dengan besarnya perusahaan tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan semacam ini akan merupakan
kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Kegagalan
pelaksanaan salah satu kegiatan akan mempunyai akibat terhadap kegiatan yang
lain didalam suatu bagian, atau bahkan dengan bagian yang lain didalam
persahaan. Dengan demikian maka perencanaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara
terpadu. Pengawasan pada salah satu bagian dengan mengabaikan bagian yang lain
akan menimbulkan permasalahan bagi perusahaan yang bersangkutan sehingga
pengawasan yang dilakukan tidak akan membuahkan hasil sebagaimana yang
diharapkan.
Demikian besarnya pengaruh dari
masing-masing kegiatan didalam perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan yang
lainnya, sehingga bagi manajemen perusahaan tidak ada pilihan lain kecuali
berupaya sebaik-baiknya agar pelaksanaan seluruh kegiatan dalam perusahaan yang
bersangkutan dapat berjalan dengan baik. Upaya yang tepat dalam hal ini adalah
menyusun sistem perencanaan dan pengawasan yang memadai bagi perusahaan
tersebut. Dengan adanya sistem perencanaan dan pengawasan ini diharapkan
perusahaan akan dapat menyusun perencanaan dengan lebih baik, dapat
mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat mengawasi
pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan. Berititk tolak pada
uraian diatas, nyatalah terlihat betapa pentingnya suatu perencanaan dan
pengawasan anggaran dalam mendukung keberhasilan perusahaan menjalankan
aktivitasnya. Hal ini mendorong penulis untuk mengetahui lebih dalam bagaimana
perencanaan dan pengawasan anggaran dalam suatu perusahaan melalui paper ini
yang berjudul :
“Perencanaan dan Pengawasan
Anggaran Pada PT. PERTAMINA
(Persero) Unit Pemasaran I Depot
Sibolga.”
B.
Batasan Dan Perumusan Masalah
Untuk dapat memperjelas permasalahan sebagai dasar untuk paper ini maka
penulis membatasi rumusan permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu :
“Bagaimana perusahaan melaksanakan perencanaan dan pengawasan anggaran.”
C. Tujuan
Dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian paper ini adalah :
a.
Mengidentifikasi perencanaan dan pengawasan anggaran
pada PT. PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran I Depot Sibolga
b.
Menganalisis apakah perusahaan telah melaksasnakan
perencanaan dan pengawasan anggaran secara optimal.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulis paper ini adalah :
a.
Untuk menambah wawasan pemikiran dan pengetahuan
penulis tentang perencanaan dan pengawasan anggaran didalam perusahaan.
b.
Untuk memberi sumbangan pemikiran dan saran kepada
pimpinan dalam perencanaan dan pengawasan anggaran sehingga dapat membantu
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat digunakan oleh penulis lain sebagai bahan perbandingan dalam
melakukan penelitian pada masa yang akan datang.
D. Metode Penelitian
1.
Sumber Data
- Data Primer, ialah data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.
- Data Sekunder, ialah data yan diperoleh penelitian tidak langsung dari sumbernya, yaitu data internal yang tersedia ditempat penelitian dilakukan.
2.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Library Research
(Penelitian Kepustakaan)
Penelitian ini dilakukan dengan cara memperoleh data dari buku teks,
beberapa literature, catatan ilmiah dan majalah yang erat hubungannya dengan
masalah yang dihadapi sebagai bahan perbandingan antara teori dengan fakta yang
ada.
b.
Field Research
( Penelitian Lapangan )
Penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung ke lapangan untuk
mendapatkan data primer, dengan cara:
-
Interview, yaitu dengan mengadakan wawasan dan
tanya jawab kepada pihak perusahaan untuk memperoleh secara langsung informasi
yuang diperlukan didalam pengumpulan data.
-
Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
3.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
data-data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan dan analisa untuk
memberikan gambaran mengenai suatu keadaan.
BAB II
PT. PERTAMINA (Persero) UPms I Depot
Sibolga
A.
Sejarah Singkat (Kilas Balik PT. PERTAMINA)
PERTAMINA
adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia
(National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama
PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan
setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN
PERTAMINA.
Dengan
bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi
PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya
menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Pada
tahun 1935 Pemerintah Belanda mendirikan Cabang BPM (Bataafsche Petroleum
Maatschappij) yang bergerak dibidang produksi di Sibolga, yang memiliki tangki
timbun 3 (tiga) buah dengan ukuran kecil. Tangki timbun tersebut pada umumnya
untuk kebutuhan penimbunan jenis minyak tanah dan premium.
Kemudian
pada tahun 1950 pemerintah Indonesia
mendirikan tangki timbun menjadi 5 (lima )
PT .PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak,
SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM
melalui Surat Keputusan No.C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003.
Pendirian
Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah
No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan
Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12
tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero)"
0 komentar:
Post a Comment