INFORMASI PENTING

Saturday, March 15, 2014

Penelitian Kesehatan :: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Visi Indonesia sehat merupakan pandangan Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan bagi semua. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering terjadi perubahan tetapi pada visi 2010 diharapkan pencapaian Indonesia sehat bagi semua pada tahun 2010 tercapai karena itu di butuhkan berbagai strategi dan misi. Strategi yang ada visi Indonesia sehat diantaranya pemahaman tentang paradigma sehat.( Depkes, 2004)
Salah satu upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan dilakukan di Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan (Centre for health development) diwilayah kerja tertentu. Upaya pengembangan dapat dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan kemajuan transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan ketrampilan staf, peningkatan rujukan, peningkatan manajemen organisasi, dan peningkatan peran serta masyarakat (Muninjaya, 1999).

1
 
Untuk meningkatkan produktivitas para tenaga kerja dalam suatu organisasi harus ada sistem manajemen yang memadai dalam rangka mengatur setiap proses kerja dan memotivasi para karyawan, seperti pemberian pelatihan dan pengembangan bagi para karyawan. Hal ini perlu dilakukan untuk perbaikan kualitas, sikap, pengetahuan, ketrampilan wawasan dan disiplin yang berdaya guna dan berhasil guna pada diri setiap karyawan sehingga mampu menyelesaikan dan menganalisa setiap pekerjaan maupun tugas-tugas yang dibebankan (Siagian,2004).
Jumlah penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2006 ± 4.368.875 jiwa. Mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah dan banyaknya perbedaan aktifitas masyarakat maka semakin rentan pula masyarakat diserang oleh berbagai jenis penyakit. Untuk itu, dibutuhkan pelayanan yang optimal dari tenaga kesehatan. Pelayanan yang optimal dapat terwujud apabila tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang diharapkan.
Dalam meningkatkan pemberiaan pelayanan kerja kepada masyarakat, maka pihak puskesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa   harus melakukan upaya-upaya yang mengarah kepada peningkatan mutu kerja tersebut, serta peningkatan kedisiplinan kerja seperti tenaga medis dan tenaga perawat yang siap melayani masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Upaya tersebut diantaranya dengan memberikan pembinaan kedisiplinan kerja tenaga kesehatan, pelatihan dan pengembangan serta kondisi kerja yang memuaskan, disamping itu, perlu membangkitkan semangat kerja individu (tenaga kesehatan perorangan) sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kelancaran kerja dilingkungan pukesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa  .
Kedisiplinan kerja tenaga kesehatan merupakan tolak ukur yang menunjukkan gambaran  keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang hendak di capai. Maka perlu peran aktif pemimpin dalam melakukan kontrol terhadap kinerja tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya agar meningkatnya kedisiplinan kerja, baik dari pengembangan tenaga kesehatan, pelatihan maupun pemberiaan sanksi-sanksi jika ada tenaga kesehatan yang melanggar peraturan kerja.
Berdasarkan hasil hasil inspeksi mendadak ke sejumlah instansi di lingkungan pemerintahan di Jakarta, 80 persen dari 3.000 pegawai masuk kerja. Sisanya, 20 persen jarang masuk atau  sedang melakukan dinas di luar. PNS yang tidak hadir ini dan mangkir atau tidak hadir dengan ketidakjelasan keterangan di hari efektif kerja akan  sanksi. Pemberian sanksi kepada PNS yang mangkir kerja disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan, mulai dari pemberian teguran lisan maupun tulisan atau pernyataan tidak puas dari pimpinan unit atau kepala dinas untuk PNS yang tidak hadir lebih dari satu hari. Pemberian sanksi, bisa diberikan langsung oleh pimpinan unit atau kepala dinas. Hal ini sesuai dengan PP Nomor 30 tahun 1980 tentang disiplin kerja PNS. Sidak ini hanya dilakukan pada hari pertama masuk kerja PNS pada jam kerja PNS sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB (Purwanti, 2006).
Tingkat kedisiplinan petugas kesehatan di Puskesmas di Provinsi NAD terlihat rendah berdasarkan beberapa penelitian terlihat disiplin kerja petugas yang disiplin sebanyak tidak disiplin (59,4%) petugas di Puskesmas Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar tahun 2007 (Hera, 2007).
Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa tahun 2008 Jumlah tenaga kesehatan adalah 129 orang dengan berbagai tingkat pendidikan dan disiplin ilmu kesehatan, yang terdiri dari 85 orang PNS termasuk 1 orang kepala puskesmas, 11 orang PTT dan 32 orang tenaga bakti. Puskesmas Jeumpa meliputi wilayah kerja sebanyak 42 desa yaitu Desa Alue, Desa  Blang Rheum, Paloh Panyang, Seunebok Lhong, Geulumpang Payong, Blang Seunong, Cot Leusong, Batee Timoh, Lipah Rayeuk, Cot Geurundong, Beurawang, Geudong Tampue, Cot Keutapang, Cot Tarom Baroh, Cot Tarom Timu, Blang Cot Teunong, Blang Cot Baroh, Seulembah, Lipah Cut, Blang Blahdeh, Mon Jambe, Blang Dalam, Kuala Jeumpa, Cot Gadong, Cot Bada,Teupok Tunong, Abeuk Usong, Abeuk Tingkem, Blang Mee, Blang Seupeung, Blang Gandai, Cot Iboh Cot Ulim, Pulo Lawang, Paloh Seulimeng, Teupok Baroh, lue Limeng, Sarah Sirong, Mon Mane, Cot Iboh Timu, Kota Meligo dan Cot Mego .   
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di puskesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa   diketahui bahwa permasalahan yang terjadi masih kurangnya kedisiplinan kerja tenaga kesehatan, terlihat dari persentase kehadiran bedasarkan rekapitulasi absensi bulan Januari – Mei yaitu setiap petugas rata – rata 74% kehadiran perbulanya, bahkan ada yang hanya 25% kehadiran dalam 1 bulan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor seperti jarak dimana ada petugas yang tempat tinggalnya jauh sehingga terlambat sampai ke Puskesmas. Keterbatasan fasilitas puskesmas seperti  ada seperti peralatan gigi, alat – alat pemeriksaan laboraturium dan pemeriksaan sanitasi lingkungan sehingga ada petugas yang malas masuk karena tidak bisa bekerja tidak tersedia fasilitas yang dan karena tak ada kerjaan maka mereka malas masuk, dan supervisi atasan yang jarang menegur bahkan kadangkala atasan tidak tahu karena  sering terlambat juga, serta situasi dan kondisi kerja yang tidak nyaman dan letak yamg dekat pasar sehingga kerap petugas berbelanja pada waktu dinas.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengetahui : “Tinjauan faktor- faktor yang berhubungan dengan kedisiplinan tenaga kesehatan di puskesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Utara tahun 2008”.

1.2.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah, “Bagaimana tingkat kedisiplinan tenaga kesehatan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat puskesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa Tahun 2008”.

1.3.    Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat keterbatasan tenaga dan dana maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada jarak tempuh petugas kesehatan, supervisi atasan dan situasi dan kondisi dalam usaha meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di  puskesmas Puskesmas Jeumpa Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Utara

Selengkapnya..






0 komentar:

Post a Comment