BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
Indonesia kesehatan dan jasa-jasa lainnya secara umum semakin lama mulai
menanggapi kebutuhan-kebutuhan dan permintaan dari kebanyakan remaja. Sejumlah
proyek dan program yang di dukung oleh
pemerintah dengan atau tanpa bantuan donator telah ada selama beberapa
waktu, namun kebanyakan dari mereka hanya berfokus pada sejumlah isu-isu yang
terbatas saja yang berhubungan dengan remaja dan tidak pada kebutuhan mereka
secara keseluruhan. Fokus projek untuk tahun 2004-2005 adalah untuk mendukung
pengembangan lebih lanjut dari rencana pembangunan remaja nasional dan
daerah pelaksanaanya, termasuk kebutuhan
koordinasi antara para mitra, akses dan mutu dari jasa kesehatan yang ramah
remaja dalam konteks pendekatan yang lebih “ramah publik” dan akses bagi remaja
ke informasi yang dapat diandalkan dan relevan yang mana remaja dapat
mendasarkan keputusannya.(Wahyurini ,2005)
Penyakit yang sering menimpa
kaum wanita adalah keputihan yang berasal dari mulut rahim, dinding rahim,
vagina, atau alat kelamin bagian luar. Berdasarkan hasil penelitian ada sekitar
75 % wanita Indonesia mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Dan
sebanyak 45 % mengalami kondisi berulang
(rekuren). Keputihan juga merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina
selain darah haid, tetapi banyak wanita yang mengalaminya dan sering terabaikan
karena kurangnya informasi keputihan. (Kasdu, 20__)
Pada umumnya fase remaja yang
merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting diawali dengan
matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Konopka dalam Pikunas,1976, masa remaja ini meliputi : remaja awal 12-15
tahun,remaja madya 15-18 tahun dan remaja akhir 19-22 tahun. Saat ini sebagian
besar kaum remaja memerlukan dukungan dan perawatan selama masa transisi dari
remaja menuju dewasa. Minimnya informasi kesehatan reproduksi remaja kerap
menjadi salah satu persoalan yang membuat mereka salah dalam mengambil
keputusan. (BKKBN, 2005)
Menjadi cantik luar dalam
umumnya didambakan oleh setiap wanita, salah satu masalah kesehatan reproduksi
wanita yang sering di keluhkan adalah keputihan. Tak jarang keputihan dapat
begitu mengganggu hingga menyebabkan ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.(Tozie,20__)
Hampir semua wanita pernah
mengalami keputihan, bahkan ada yang sampai merasa sangat terganggu. Namun,
rasa malu untuk di periksa pada bagian bawah tubuh yang satu ini, sering kali
mengalahkan keinginan untuk sembuh. Belum lagi masyarakat kita yang terbiasa
memeriksa alat kelamin sendiri, sehingga kalau ada gangguan tertentu tidak
segera bisa diketahui. Oleh karena rasa malu itu, banyak wanita mencoba untuk mengobati keputihannya sendiri,
baik dengan obat yang di beli di toko obat, maupun dengan ramuan tradisional.
Apabila pengobatan yang di lakukan tidak sesuai dengan jenis penyebab keputihan
tersebut, tentu saja akan sia-sia.(Wahyurini, 2005)
Menurut Octiviyanti dalam Boyke
(20__) 90% kasus kanker rahim di Indonesia di tandai dengan keputihan. Masalah
keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita.
Tidak banyak wanita tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng
persoalan keputihan. Normalnya seorang perempuan memang mengeluarkan lendir
pada organ reproduksinya sebagai pembersih bagian tersebut. Seperti halnya
lendir pada organ reproduksinya juga penyeimbang suhu tubuh.
Berdasarkan data di atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Karakteristik
Remaja Putri Kelas II SMA Terhadap Pencegahan Keputihan Di _____________________
Tahun 20__”
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas maka ditetapkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana
Pengaruh Karakteristik Remaja Putri
Kelas II SMA Terhadap Pencegahan Keputihan di _____________________ Tahun 20__”
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik remaja putri kelas II SMA
terhadap pencegahan keputihan yang dilakukan di _____________________
1.3.2
Tujuan
Khusus
- Mengetahui pengaruh pengetahuan remaja putri kelas II terhadap pencegahan keputihan di SMA _________ ______ tahun 20__.
2.
Mengetahui pengaruh sikap remaja putri kelas II terhadap pencegahan keputihan di _____________________
tahun 20__.
- Mengetahui pengaruh penghasilan orangtua keluarga remaja putri di kelas II terhadap pencegahan keputihan di _____________________ tahun 20__.
- Mengetahui pengaruh sumber informasi remaja putri kelas II terhadap pencegahan keputihan di _____________________ tahun 20__.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Institusi Sekolah Menengah _________ ______
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan pengetahuan
remaja khususnya memberikan materi-materi tentang kesehatan terhadap pencegahan
keputihan.
2.
Institusi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat ________ untuk menambah referensi di perpustakaan
Stikes ________ ______.
3.
Bagi peneliti
sebagai menambah pengalaman dalam penelitian
4.
Bagi
peneliti selanjutnya dapat dipakai sebagai bahan referensi
1.5
Hipotesa
SELENGKAPNYA...
0 komentar:
Post a Comment