INFORMASI PENTING

Thursday, March 9, 2017

Metode Discounted Cash Flow (DCF) pada PT. London Sumatera

Metode  ini  menganalisis  proyeksi  free  cash  flow  di  masa  depan  dengan

menggunakan  faktor  diskonto.  Dalam  perhitungan  nilai  perusahaan  Lonsum

digunakan  proyeksi  free  cash  flow  selama  lima  tahun  dari  tahun  2008  hingga

2012.  Jangka  waktu  lima  tahun  digunakan  karena  diasumsikan  sebagai

supernormal  growth.  Dalam  periode  ini  perusahaan  telah  dianggap  mampu

membangun competitive advantage untuk menghadapi kompetitornya17



Langkah  langkah  dalam  metode  DCF  adalah  membuat  proyeksi  cash  flow

(Income  statement),  menghitung  FCF  di  setiap  tahun  proyeksi,  menentukan

discounted  factor  untuk  mendapatkan  nilai  perusahaan  (firm  value),  dan

menetapkan  harga  penawaran  (setting  bid  price).  Untuk  mendapatkan  proyeksi

cash  flow,  terlebih  dahulu  harus  membuat  proyeksi  Income  statement.

Pendekatan  yang  diambil  untuk  melakukan  proyeksi  Income  Statement  adalah

sebagai berikut:

a. Initial Period

Tahun  yang  dijadikan  awal  atau  dasar  dari  proyeksi  adalah  tahun  2007


karena  dianggap  sebagai  tahun  terjadinya  proses  akuisisi.  Laporan keuangan pada tahun 2007 didapat dengan cara mengikuti tren yang terjadi

di tiga kuartal pertama tahun 2007.

b. Sales Forecast

Pada  analisis  sensitivitas,  penjualan  dihubungkan  dengan  alokasi  net

income  yang  dijadikan  aset  di  tahun  sebelumnya.  Sedangkan  pada  analisis

skenario,  penjualan  diasumsikan  naik  sebesar  30%  (most  likely),  27%

(pesimistic)  dan  33%  (optimistic).  Nilai  ini  diambil  karena  melihat  tren  harga

CPO,  karet  dan  produk  lain  yang  terus  naik,  ditambah  dengan  perkiraan

jumlah produksi yang direncanakan Lonsum. 

c. Cost of Good sold (COGS)

Besarnya  COGS  merepresentasikan  biaya  operasional  yang  dikeluarkan

oleh  perusahaan  dari  mulai  bahan  baku  hingga  menjadi  produk  yang  siap

dijual.  Nilai  COGS  yang  dipakai  untuk  memproyeksikan  keuangan  adalah

68% dari total penjualan. Nilai ini didapat dari rata rata nilai COGS historis

di tahun  sebelumnya.

d. Operating Expenses

Biaya  operasional  yang  meliputi  biaya  penjualan  serta  biaya  umum  dan

administrasi.  Biaya  tersebut  diasumsikan  sebesar  4.5%  dari  total  penjualan.

Nilai  ini  diambil  dari  rata  rata  historis  biaya  operasional  perusahaan  per

tahun. 

e. Other Income/ (expenses)

Jenis  pendapatan  atau  kerugian  dengan  nilai  yang  tidak  tetap  setiap

tahunnya.  Di  dalamnya  terdapat  pendapatan/  kerugian  dari  pertukaran

mata  uang,  pendapatan/  kerugian  dari  penjualan  fixed  asset,  pendapatan

bunga, interest and financial charge dan lain lain. Nilai Other Income (expenses)

diambil  sebesar  1%  dari  total  penjualan  per  tahun  karena  diasumsikan

pendapatan dan kerugian di pos ini hampir mendekati nilai yang seimbang.



f. Pajak 

Besarnya  pajak  yang  diambil  adalah  30  %  sesuai  dengan  ketentuan

pemerintah terhadap besarnya pendapatan perusahaan. 




0 komentar:

Post a Comment