BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sinus
paranasalis adalah sinus atau rongga yang berada di sekitar nasal (hidung) atau
merupakan rongga-rongga dalam os.maksila, os.frontal, os.sphenoidale dan os.ethmoidale
yang umumnya dilapisi mukoperiosteum dan berisi udara (Snell, 1993). Hidung
atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavumnasi), dipisahkan oleh sekat hidung
(septum nasi), di dalamnya terdapat bulu-bulu hidung yang berguna untuk
menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung (Syaifuddin, 1997).
Sinusitis
adalah proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus (Handikin, 2012).
Penyebab utamanya adalah salesma yang merupakan infeksi virus yang selanjutnya
dapat diikuti oleh infeksi bakteri. Sinusitis ada dua macam yaitu multisinusitis
yang bila mengenai beberapa sinus dan pansinusitis yang bila mengenai
keseluruhan sinus paranasalis. Yang paling sering terkena adalah sinus maxillaris,
hal ini disebabkan sinus maxillaris
adalah sinus yang terbesar, dasarnya adalah dasar akar gigi sehingga dapat
berasal dari infeksi gigi. Infeksi ini dapat menyerang sinus maxillaris kanan dan kiri sehingga disebut
sinusitis maxillaris
duplex.
Banyaknya
pemeriksaan yang dapat dilakukan pada penderita sinusitis belum tentu dapat menegakkan
diagnosa yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan yang sistematik
dan terarah dalam rangka penentuan diagnosa. Foto polos sinar-X, alat
diagnostik paling umum, kurang cukup teliti dalam mendeteksi sumbatan sinus
yang kecil (Metson, 2006).
Pemeriksaan
CT-Scan merupakan pemeriksaan yang sangat unggul dalam mempelajari sinus
paranasalis karena dapat menganalisa dengan baik tulang-tulang secara rinci dan
bentuk-bentuk jaringan lunak (Rasad, 2005). Computed Tomography adalah gambaran
yang dibangun oleh komputer menggunakan sinar-X yang dikumpulkan dari berbagai
titik disekeliling dan membentuk bagian yang disebut scanned sehingga dapat
menghasilkan gambaran cross-sectional tomograaphic plane (slice) yaitu irisan
dari bagian tubuh (Balinger, 1986).
Pesawat CT-Scan memiliki komponen-komponen yang terdiri dari meja pemeriksaan,
gantry, computer, layar TV monitor, image recording, operator terminal dan
multiformat kamera (Ridowahyudi, 2010)
Berdasarkan
hal tersebut maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang pemeriksaan
CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dalam bentuk karya tulis
ilmiah dengan judul “PEMERIKSAAN CT-SCAN
SINUS PARANASALIS DENGAN SANGKAAN SINUSITIS MAXILLARIS DUPLEX DI RUMAH SAKIT UMUM ___________________________”.
B. Identifikasi Masalah
Sinus
paranasalis merupakan rongga-rongga yang terletak di sekitar hidung yang dapat
mengalami kelainan-kelainan seperti sinusitis. Untuk memperlihatkan kelainan
pada sinus paranasalis khususnya sinusitis maxillaris duplex maka dilakukan pemeriksaan CT-Scan
pada sinus paranasalis. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan pesawat
CT-Scan single slice yang menghasilkan 1 slice tiap satu putaran dan
menggunakan blue thermal film disertai system dry view film untuk processing
film.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penulisan karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana
teknik pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis
maxillaris duplex di RSU __________________?
2. Upaya
apa yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran CT-Scan sinus paranasalis dengan
sangkaan sinusitis maxillari
duplex secara optimal pada pasien yang tidak kooperatif?
3. Apa
keuntungan dan kerugian pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan
sinusitis maxillaris duplex dibandingkan pemeriksaan sinus paranasalis secara
radiografi konvensional di RSU __________________?
D. Manfaat Pemeriksaan
Adapun
manfaat pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah:
1. Bagi
penulis
Dapat
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan
dan praktek klinik, sehingga hasil pemeriksaan dapat dijadikan bahan kajian
untuk melengkapi penulisan karya tulis ilmiah ini bagi institusi pendidikan.
2. Bagi
dokter spesialis radiologi
Dari
hasil gambaran CT-Scan yang berkualitas, akan mempermudah dokter spesialis
radiologi dalam memberikan diagnosa yang tepat dan cepat.
3. Bagi
dokter pengirim
Dengan
hasil pemeriksaan CT-Scan dokter dapat mengetahui dan melakukan tindakan
pengobatan selanjutnya terhadap pasien.
4. Bagi
pasien
Pasien
dapat mengetahui penyakit yang dideritanya dan mengetahui bagaimana tindakan
pengobatan selanjutnya.
E. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini, penulis menggunakan beberapa metode seperti:
1. Study
kepustakaan
Yaitu
dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan CT-Scan
sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex.
2. Pengalaman
belajar
Yaitu
dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan di
kampus dan selama mengikuti praktek klinik di rumah sakit.
3. Wawancara
dan konsultasi
Yaitu
dengan melakukan wawancara dengan pasien tentang penyakit yang dideritanya,
penulis juga melakukan konsultasi dengan radiografer, dokter Spesialis Radiologi dan dosen
pembimbing yang berhubungan dengan pemeriksaan dan penulisan karya tulis ilmiah
ini.
4. Dokumentasi
Yaitu
dengan memperoleh data dengan cara mengumpulkan hasil radiografi serta soft
copy image CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dari arsip penyimpanan foto
yang ada di Rumah Sakit Umum ___________________________.
F. Isi (Bab)Penulisan
Bab
I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, Identifikasi
masalah, rumusan masalah, manfaat pemeriksaan, metode penulisan dan isi
penulisan.
Bab
II : Tinjauan Teoritis
Menguraikan pengertian konsep
dasar, teknik pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis, teknik pesawat CT-Scan, fisika radiodiagnostik, proteksi
radiasi dan processing film.
Bab
III : Laporan
Pemeriksaan
Menguraikan identitas pasien, pelaksanaan
pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.
Bab
IV : Pembahasan
Masalah
Menguraikan rumusan masalah, penyebab
masalah dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah.
Bab
V : Kesimpulan
dan Saran
Berisikan kesimpulan dan saran
untuk pemeriksaan yang dilakukan.
ARTIKEL INI DAPAT ANDA DAPATKAN SECARA GRATIS DALAM FORMAT MS.WORD......
CARANYA..????
BACA DI SINI
ARTIKEL INI DAPAT ANDA DAPATKAN SECARA GRATIS DALAM FORMAT MS.WORD......
CARANYA..????
BACA DI SINI
0 komentar:
Post a Comment