INFORMASI PENTING

Tuesday, April 1, 2014

PEMERIKSAAN CT-SCAN SINUS PARANASALIS DENGAN SANGKAAN SINUSITIS MAXILLARIS DUPLEX DI RUMAH SAKIT UMUM (KODE PK073)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sinus paranasalis adalah sinus atau rongga yang berada di sekitar nasal (hidung) atau merupakan rongga-rongga dalam os.maksila, os.frontal, os.sphenoidale dan os.ethmoidale yang umumnya dilapisi mukoperiosteum dan berisi udara (Snell, 1993). Hidung atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavumnasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi), di dalamnya terdapat bulu-bulu hidung yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung (Syaifuddin, 1997).
            Sinusitis adalah proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus (Handikin, 2012). Penyebab utamanya adalah salesma yang merupakan infeksi virus yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. Sinusitis ada dua macam yaitu multisinusitis yang bila mengenai beberapa sinus dan pansinusitis yang bila mengenai keseluruhan sinus paranasalis. Yang paling sering terkena adalah sinus maxillaris, hal ini disebabkan sinus maxillaris adalah sinus yang terbesar, dasarnya adalah dasar akar gigi sehingga dapat berasal dari infeksi gigi. Infeksi ini dapat menyerang sinus maxillaris kanan dan kiri sehingga disebut sinusitis maxillaris duplex.
            Banyaknya pemeriksaan yang dapat dilakukan pada penderita sinusitis belum tentu dapat menegakkan diagnosa yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan yang sistematik dan terarah dalam rangka penentuan diagnosa. Foto polos sinar-X, alat diagnostik paling umum, kurang cukup teliti dalam mendeteksi sumbatan sinus yang kecil (Metson, 2006).
            Pemeriksaan CT-Scan merupakan pemeriksaan yang sangat unggul dalam mempelajari sinus paranasalis karena dapat menganalisa dengan baik tulang-tulang secara rinci dan bentuk-bentuk jaringan lunak (Rasad, 2005). Computed Tomography adalah gambaran yang dibangun oleh komputer menggunakan sinar-X yang dikumpulkan dari berbagai titik disekeliling dan membentuk bagian yang disebut scanned sehingga dapat menghasilkan gambaran cross-sectional tomograaphic plane (slice) yaitu irisan dari bagian tubuh (Balinger, 1986). Pesawat CT-Scan memiliki komponen-komponen yang terdiri dari meja pemeriksaan, gantry, computer, layar TV monitor, image recording, operator terminal dan multiformat kamera (Ridowahyudi, 2010)
            Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “PEMERIKSAAN CT-SCAN SINUS PARANASALIS DENGAN SANGKAAN SINUSITIS MAXILLARIS DUPLEX DI RUMAH SAKIT UMUM ___________________________”.
B.     Identifikasi Masalah
            Sinus paranasalis merupakan rongga-rongga yang terletak di sekitar hidung yang dapat mengalami kelainan-kelainan seperti sinusitis. Untuk memperlihatkan kelainan pada sinus paranasalis khususnya sinusitis maxillaris duplex maka dilakukan pemeriksaan CT-Scan pada sinus paranasalis. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan pesawat CT-Scan single slice yang menghasilkan 1 slice tiap satu putaran dan menggunakan blue thermal film disertai system dry view film untuk processing film.
C.    Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penulisan karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
1.      Bagaimana teknik pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex di RSU __________________?
2.      Upaya apa yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillari duplex secara optimal pada pasien yang tidak kooperatif?
3.      Apa keuntungan dan kerugian pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dibandingkan pemeriksaan sinus paranasalis secara radiografi konvensional di RSU __________________?
D.    Manfaat Pemeriksaan
            Adapun manfaat pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1.      Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan dan praktek klinik, sehingga hasil pemeriksaan dapat dijadikan bahan kajian untuk melengkapi penulisan karya tulis ilmiah ini bagi institusi pendidikan.
2.      Bagi dokter spesialis radiologi
Dari hasil gambaran CT-Scan yang berkualitas, akan mempermudah dokter spesialis radiologi dalam memberikan diagnosa yang tepat dan cepat.
3.      Bagi dokter pengirim
Dengan hasil pemeriksaan CT-Scan dokter dapat mengetahui dan melakukan tindakan pengobatan selanjutnya terhadap pasien.
4.      Bagi pasien
Pasien dapat mengetahui penyakit yang dideritanya dan mengetahui bagaimana tindakan pengobatan selanjutnya.
E.     Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode seperti:
1.      Study kepustakaan
Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex.
2.      Pengalaman belajar
Yaitu dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan di kampus dan selama mengikuti praktek klinik di rumah sakit.
3.      Wawancara dan konsultasi
Yaitu dengan melakukan wawancara dengan pasien tentang penyakit yang dideritanya, penulis juga melakukan konsultasi dengan radiografer, dokter Spesialis Radiologi dan dosen pembimbing yang berhubungan dengan pemeriksaan dan penulisan karya tulis ilmiah ini.
4.      Dokumentasi
Yaitu dengan memperoleh data dengan cara mengumpulkan hasil radiografi serta soft copy image CT-Scan sinus paranasalis dengan sangkaan sinusitis maxillaris duplex dari arsip penyimpanan foto yang ada di Rumah Sakit Umum ___________________________.
F.     Isi (Bab)Penulisan
   Bab I       : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, Identifikasi masalah, rumusan masalah, manfaat pemeriksaan, metode penulisan dan isi penulisan.
   Bab II      : Tinjauan Teoritis
Menguraikan pengertian konsep dasar, teknik pemeriksaan CT-Scan sinus paranasalis, teknik pesawat  CT-Scan, fisika radiodiagnostik, proteksi radiasi dan processing film.
   Bab III    : Laporan Pemeriksaan
Menguraikan identitas pasien, pelaksanaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.

   Bab IV    : Pembahasan Masalah
Menguraikan rumusan masalah, penyebab masalah dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah.
   Bab V      : Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dan saran untuk pemeriksaan yang dilakukan.


ARTIKEL INI DAPAT ANDA DAPATKAN SECARA GRATIS DALAM FORMAT MS.WORD......

CARANYA..????
BACA DI SINI




0 komentar:

Post a Comment