Brand adalah
suatu jaminan yang diberikan oleh penjual kepada konsumennya,
sehingga
setiap konsumen dapat merasakan kualitas terbaik dari setiap
features, jasa,
dan manfaat
secara konsisten. Dengan kata lain, brand digunakan untuk memuaskan
kebutuhan
dan keinginan konsumen. American Marketing Association
mendefinisikan
brand sebagai
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari hal-hal
tersebut,
dengan tujuan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari suatu pihak penjual
dan untuk
membedakannya dari produk atau jasa pesaing (Keller, 2003:3).
Brand merupakan
aset yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Produk dan jasa
merupakan
barang yang dapat diperjualbelikan dan atributnya relatif mudah ditiru
karena
bersifat tangible. Di sisi lain,
brand mempunyai makna lebih dari sekadar
produk dan
jasa, karena memiliki hubungan emosional dengan konsumennya, seperti
harapan,
keyakinan, dan persepsi. Hubungan emosional ini mempengaruhi perilaku
konsumen
dalam memilih produk dan jasa yang digunakannya. Marlboro pada kategori
rokok dan
Coca Cola pada kategori minuman ringan menempati posisi yang sangat
tinggi dalam
benak konsumen. Salah satu contoh brand yang mendapat citra positif di
benak
konsumen adalah Starbucks–yang menjalankan program kerja sama dengan
petani kopi
di beberapa negara. Seorang konsumen yang mengetahui program ini
merasa,
bahwa ia ikut membantu menyejahterakan petani kopi melalui setiap gelas kopi
yang
diminumnya di Starbucks.
Beberapa
contoh di atas menunjukkan, bahwa brand image harus dibangun sesuai
dengan
konsumen yang menjadi target, keuntungan yang akan diperoleh, latar belakang
pembuatan
produk atau jasa, dan kondisi pasar. Pembentukan
brand image dilakukan
melalui
pengelolaan brand equity sebagai
intangible asset, dan menjadi pedoman untuk
membangun
brand yang kuat. Posisi strategis sebuah produk atau jasa di
pasar, life
cycle yang lebih
panjang, dan kemampuan untuk bertahan dalam kompetisi, merupakan
hasil dari
pengelolaan brand equity.
Aaker (1996:
7) mendefinisikan brand equity sebagai seperangkat aset dan
liabilities
yang
berhubungan dengan nama dan simbol suatu brand, yang
memberikan nilai
tambah atau
bagian dari nilai yang dihasilkan oleh suatu produk atau jasa kepada suatu
perusahaan
dan/atau konsumen perusahaan tersebut. Aset utama yang membentuk
brand
equity terdiri dari brand awareness,
perceived quality, brand loyalty, dan
brand
association (Aaker,
1996:8).
0 komentar:
Post a Comment